Berita Daerah Terkini

Kisah Inspiratif Yayuk Sehati, Perempuan Asal Kukar Kaltim Mengolah Sampah Plastik Jadi Paving Block

Baca kisah inspiratif Yayuk Sehati, perempuan asal Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur yang berhasil mengolah sampah platik menjadi paving block.

Editor: Sumarsono
HO/TribunKaltim
Dalam Lomba Teknologi Tepat Guna, Desa Suka Maju Kecamatan Tenggarong Seberang  dimotori Yayuk Sehati berhasil meraih juara III mendapatkan tropi , piagam dan uang pembinaan Rp10 Juta. 

TRIBUNKALTARA.COM - Baca kisah inspiratif Yayuk Sehati, perempuan asal Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur yang berhasil mengolah sampah platik menjadi paving block

Warga Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur ini tergabung dalam komunitas pengelolaan sampah.

Dipelopori Yayuk Sehati, mereka berhasil meminimalisasi pencemaran tanah maupun air dengan cara membuat paving block berbahan dasar sampah plastik.

Mereka yang membuat paving block ini berasal dari kelompok Bank Sampah Mandiri, Desa Suka Maju, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Bank sampah ini sudah lama terbentuk, sementara pembuatan paving block dimulai pada Juni 2019.

"Bahan dasarnya adalah limbah plastik dari berbagai jenis. Bisa kantong plastik, gelas, botol, jeriken, baskom, dan semua jenis barang rongsokan dari sampah plastik.

Baca juga: Karya Inovator Asal Bulungan Antar Kaltara Peringkat 3 Nasional Teknologi Tepat Guna Unggulan 2022

Pokoknya semua sampah plastik yang sudah tidak terpakai, kotor tidak masalah," ujar Yayuk Sehati, inisiator pembuat paving block, Sabtu (4/5).

Ide membuat paving block ini diawali dari banyaknya sampah plastik yang berhamburan di sejumlah lokasi, baik di pinggir jalan, sekitar rumah, bahkan hingga ke parit dan sungai.

Inovator asal Kaltara, Misri Ayu Suntrik saat menerima penghargaan Juara 2 Nasional Teknologi Tepat Guna.
Inovator asal Kaltara, Misri Ayu Suntrik saat menerima penghargaan Juara 2 Nasional Teknologi Tepat Guna. (IST via Adpim Pemprov Kaltara)

Melalui pemanfaatan menjadi paving block yang tidak harus plastik bersih, maka bisa mengurangi beban tanah mengingat sampah plastik bisa terurai secara alami membutuhkan waktu hingga ratusan tahun.

"Banyaknya sampah plastik yang tidak bisa didaur ulang, seperti yang dihasilkan dari limbah rumah tangga dan sampah plastik yang tidak ada nilai jualnya.

Hal ini membuat saya berpikir bagaimana cara memanfaatkan agar memiliki nilai jual. Akhirnya saya buat kerajinan seperti lampion dan paving block," ucap Yayuk Sehati yang juga Ketua BSM di desanya ini.

Produk paving blocks yang ia buat ada dua bentuk, yakni berbentuk segi enam dengan dimensi 10 cm x 19,5 cm, kemudian bentuk segi empat dengan dimensi 20 cm x 10 cm x 6 cm.

Satu paving block ini dijual dengan harga Rp10 ribu per buah.

"Sudah banyak pemesan terutama dari desa tetangga, yakni dari Desa Loa Raya, Desa Kertabuana, Desa Bukit Pariaman," katanya.

Sebagaimana diketahui, Yayuk telah membuat paving block semenjak tahun 2019 dengan ukuran sesuai dengan standar paving block taman.

Baca juga: Bupati Bulungan Syarwani Harap Inovasi Teknologi Tepat Guna Terus Bermunculan dari Desa

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved