Berita Nunukan Terkini

Pasutri di Nunukan Kalimantan Utara Meninggal Tersengat Listrik, Tinggalkan Dua Anak yang Masih SD

Aristan (39) dan Satriani (33) yang merupakan pasangan suami istri atau pasutri di Kecamatan sebatik Utara Nunukan meninggal karena tersengat listrik

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ HO-Dino warga setempat
Pasangan suami istri (Pasutri) di Jalan Sultan Hasanuddin, RT 01, Desa Seberang, Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan meninggal dunia akibat tersengat listrik, Kamis (13/06/2024), sekira pukul 12.38 Wita. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Pasangan suami istri atau pasutri di Jalan Sultan Hasanuddin, RT 01, Desa Seberang, Kecamatan Sebatik UtaraNunukan, Kalimantan Utara meninggal dunia akibat tersengat listrik, Kamis (13/06/2024), sekira pukul 12.38 Wita.

Pasutri yang meninggal dunia tersengatl listrik yakni Aristan (39) dan Satriani (33). Peristiwa pasutri meninggal dunia tersengat listrik  dibenarkan Camat Sebatik Utara, Zulkifli.

"Iya betul yang meninggal dunia akibat tersengat listrik itu warga saya," kata Zulkifli kepada TribunKaltara.com, pukul 15.00 Wita.

Menurut Zulkifli kejadian itu berawal saat sang istri (Satriani) hendak memasang terpal di belakang rumah. Namun, terpal yang dipasang persis di dekat kabel listrik tegangan rendah. Sementara kabel listrik tersebut berada persis di bawah atap seng rumah.

Baca juga: Diduga Lalai saat Bersihkan Air di Lantai Dua, Seorang Warga Juata Tarakan Tewas Tersengat Listrik

"Mungkin karena terpal itu kena pada kabel tegangan rendah lalu tergesek dengan atap seng rumah, sehingga pelapis kabel terkelupas. Itu yang membuat si istri tersengat listrik," ucapnya.

Suami yang mendengar teriakkan sang istri dan berusaha untuk menyelematkan, nahasnya sang suami (Aristan) ikut tersengat listrik.

"Tadi sempat dibawa ke Puskesmas Sebatik Utara yang berada di pinggir jalan dekat rumah korban, tapi enggak ada dokter yang jaga. Jadi dibawa ke Puskesmas Sei Nyamuk tapi sudah tidak bisa tertolong," ujar Zulkifli.

Zulkifli menyampaikan bahwa kedua pasutri yang bernasib malang itu meninggalkan dua anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).

"Anak dua anaknya yang masih SD. Pekerjaan pasangan suami istri itu, sepertinya pengumpul botol plastik untuk dijual kepada pemukat rumput laut," tuturnya.

(*)

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved