Gelar Simulasi Diplomasi ASEAN Summit, Mahasiswa Hubungan Internasional Unmul Tampil Percaya Diri

TRIBUNKALTARA.COM, SAMARINDA - Menggelar simulasi diplomasi ASEAN Summit, mahasiswa jurusan Hubungan Internasional Universits Mulawarman atau Unmul Samarinda tampil percaya diri.

Bertempat di Ballroom Hotel Midtown, Samarinda, Kalimantan Timur, mahasiswa Hubungan Internasional Unmul Samarinda Angkatan 2022 menggelar simulasi diplomasi ASEAN Summit pada 19 Juni 2024. 

Kegiatan simulasi ASEAN Summit ini dibuka oleh Wakil Dekan I Bidang Akademik FISIP Unmul Samarinda Dr Rina Juwita berlangsung dari pagi hingga sore hari. 

Dalam sambutannya Rina Juwita berharap simulasi ini bukan hanya menjadi pengalaman pertama dan terakhir dalam hidup tetapi bisa mendapatkan pengalaman serupa  kelak di dunia kerja.

Yakni di lembaga atau instansi tempat nanti para mahasiswa akan berkarir. 

Kegiatan simulasi diplomasi ASEAN Summit mengambil tema dan model ASEAN Summit ke-43 ketika Keketuaan ASEAN dipimpin Indonesia. 

Rangkaian acara yang dilakukan meliputi welcoming billateral, billateral meeting, press conference, signing MoU, pleno meeting dan summit. 

Dalam simulasi ASEAN Summit dibuat semirip mungkin dengan pelaksanaan aslinya sehingga atmosfir diplomasi dalam dirasakan oleh para mahasiswa Hubungan Internasional Unmul Samarinda.

Untuk dapat melakukan kegiatan ini mahasiswa Hubungan Internasional didampingi oleh dosen pengampu Enny Fathurachmi SIP,MSi memberikan pelatihan teknis maupun gesture dalam berdiplomasi.

Baca juga: Sinergi Baru 2024: Rencana Kelas Kolaborasi Program Praktisi Mengajar Unmul Berhasil Meningkat

Teknis ini dipersipakan sejak awal pertemuan kelas dimana simulasi diplomasi merupakan bagian dari Mata Kuliah Diplomasi Praktek pada program studi Hubungan Internasional. 

Mahasiswa melakukan swadaya dalam pelaksanaannya didukung oleh Program Studi Hubungan Internasional. 

Tujuan dilaksanakan simulasi diplomasi ASEAN adalah untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa Hubungan Internasional dalam persidangan internasional. 

Untuk itu mereka melakukan peran sebagai Kepala Negara anggota ASEAN, Menteri, Duta Besar dan Journalis Media Internasional. 

Selama proses persidangan dilakukan full dalam Bahasa Inggris dan dengan mengenakan dress code persidangan mahasiswa sangat percaya diri dalam menjalankan perannya.

Enny berharap, ke depan mahasiswa Hubungan Internasional Unmul Samarinda mendapat keterampilan keprotokoleran dalam persidangan internasional.

Sehingga nantinya dapat diaplikasikan pada instansi tempat mereka berkarir kelak ketika melakukan pertemuan internasional. (*)