Jemaah Haji Tarakan Meninggal

Cerita Keluarga Jemaah Haji Meninggal di Mekkah: Almarhum Rajin Olahraga, tapi Ada Riwayat Jantung

Setelah sempat berjuang menyelesaikan seluruh rangkaian prosesi ibadah haji, Almarhum H. Sudarsono dinyatakan meninggal dunia oleh dokter di RS.

|
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Riskiani Putri, putri Almarhum H.Sudarsono (kiri), jemaah haji asal Tarakan yang meninggal di Tanah Suci Mekkah. Tampak pula suasana rumah duka. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Setelah sempat berjuang menyelesaikan seluruh rangkaian prosesi ibadah haji, almarhum H Sudarsono dinyatakan meninggal dunia oleh dokter di Rumah Sakit Al-Nur Makkah.

Informasi dihimpun media, almarhum meninggal karena serangan jantung saat beristirahat di hotel usai melaksanakan rangkaian terakhir dari ibadah haji.

Sudarsono sebelum keberangkatan ternyata juga ditunjuk menjadi Ketua Regu 22 Rombongan 6 Kloter 7 Balikpapan.

Dari pihak keluarga tak ada firasat sebelumnya.

Baca juga: BREAKING NEWS Seorang Jemaah Haji Tarakan Sudarsono Meninggal Dunia di Mekkah, Diduga Kelelahan

Kabarnya juga begitu mendadak.

Seperti diceritakan Riskiani Putri, putri almarhum Sudarsono yang ditemui di kediamannya, Kelurahan Kampung Empat, Tarakan.

Riskiani mengaku mendapat informasi dari rekan almarhum ayahnya yang juga ikut dalam rombongan sebelumnya.

“Beliau kasih kabar udah tahu belum tentang Bapak. Dari sana, temannya Bapak yang hubungi saya.

Meninggalnya informasinya dari Kemenag, datang ke rumah bapak meninggal jam enam sore waktu di sana,” ujarnya.

Menurut Riskiani, informasi dari Kemenag, semua rangkaian ibadah haji sudah selesai dilaksanakan.

Ia mengakui setelah tiba di hotel posisi sang ayah juga sebelumnya baru selesai makan.

“Dari lantai satu hotel itu udah ngobrol sama teman bercanda-bercanda, makan, kemudian sampai di kamar baring mau tidur.

Nah batuk. Ini informasi pendamping di sana kasih kabar ini,” ungkapnya.

Ia sendiri mengakui, ibunya yang terakhir komunikasi pagi sehari sebelumnya pukul 04.00 dini hari.

Sang ibu berkirim chat dan dapat balasan dari sang ayah akan melaksanakan tawaf ifadah.

“Bapak mau tawaf informasinya jam 1 siang itu. Ibu bilang nanti kalau sudah selesai bapak langsung istirahat tidur saja.

Tidak usah menelpon kan. Langsung istirahat saja. Ya sudah bapak baca saja pesan ibu,” akunya.

Itu adalah terakhir kali keluarga berkomunikasi dengan sang ayah.

Ia melanjutkan, keluarga sudah ikhlas dengan meninggalnya sang ayah di Mekkah.

Baca juga: Malam Ini Jemaah Haji Tarakan Kalimantan Utara Lakukan Tawaf Ifadah dan Sai, Kondisinya Sehat

“Ibu sedih pasti ya tetap ada. Yah tidak bisa ketemu lagi bapak. Keluarga ikhlas.

Cuma sedihnya karena tiba-tiba, tidak ada kabar sebelumnya. Kaget jadinya.

Tapi bapak memang punya penyakit jantung udah bypass tahun 2018 kalau ga salah udah pernah dibedah di Rumah Sakit Harapan Kita,” paparnya.

Tapi lanjutnya dokter menyampaikan harapan hidup sang ayah masih ada sampai 30 tahun lagi namun mungkin dalam kondisi stabil dan sehat.

Tetap menjaga fisik.

Dimungkinkan lanjutnya karena aktivitas haji yang dilalui cukup terbuang tenaga diporsir.

“Bapak juga ketua regu. Jadi mungkin tambah banyak kegiatannya,” paparnya.

Ia melanjutkan lagi belum lagi cuaca di Tanah Suci cukup ekstrem.

Ia mengakui keluarga sejak pagi tadi sudah ada datang termasuk kerabat dan tetangga memberikan ucapan bela sungkawa.

“Bapak anaknya empat. Bapak aslinya Magetan Jawa Timur. Kemarin sebelum berangkat, bapak juga memang nitip pesan secara umum. Bapak orangnya sehat dan suka kerja. Aktif. Bapak masih mengajar di SMAN 2 Tarakan. Kalau pagi rumput itu dibersihkan sama almarhum, suka bergerak,” bebernya.

Sang ayah juga rajin berolahraga setiap hari. Jogging di wilayah Islamic Center.

Bahkan masih ada dua sepedanya biasanya digunakan gowes.

“Kalau pagi di Islamic. Kalau sore jalannya sama ibu dan motoran. Kalau ke sekolah hari Jumat kaosan saja, jadi pakai sepeda. Rutenya lewat Islamic mutar ke Kampung Enam. Gak mau lewat ke Gunung Sepuluh karena ketinggian,” ujarnya.

Baca juga: Besok di Taman Berkampung, Pia Eks Vokalis Band Utopia Ramaikan Launching Pilkada Tarakan 2024 

Ia juga membenarkan almarhum meminta perpanjangan cuti karena rencana hendak pulang ke Jawa.

Memang ada rencana ingin jalan-jalan menjenguk adiknya.

“Adek saya di sana kuliah. Mau mutar-mutar ke Solo. Adek saya di Solo juga sudah kabari. Cuma belum bisa datang karena ada UAS. Jadi keluarga juga sampaikan selesaikan UAS nanti pas liburan baru pulang. Karena jenazah bapak juga tidak bisa dibawa pulang kan. Langsung dimakaman di Mekkah,” pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved