Kumpulan Pantun
33 Pantun Antikorupsi untuk Koruptor Tak Tahu Malu, Sindir Tikus Berdasi yang Suka Makan Duit Rakyat
Cara unik kritik koruptor tak tahu malu menggunakan kumpulan pantun antikorupsi berikut ini, sindir para tikus berdasi yang suka makan duit rakyat.
Penulis: Maharani Devitasari | Editor: Sumarsono
24. Boni merasa terpuruk,
Setelah kalah catur dari desi.
Korupsi itu tidak terpuji,
Sebab merupakan tindakan keji.
25. Jangan dimakan nasi yang basi,
Rasanya masam dan agak sangit.
Wahai kalian pelaku korupsi,
Ingatlah akan pengadilan langit.
Baca juga: 27 Pantun Sindiran Menohok untuk Suami Tukang Selingkuh, Kode Keras Ungkapkan Kemarahan
Kumpulan pantun koruptor WS Rendra
26. Berburu ke padang datar,
Mendapat janda belang di kaki.
Koruptor sakit diijinkan pesiar,
Uang rakyat dibawa lari.
27. Berakit rakit ke hulu,
Berenangnya kapan kapan.
Maling kecil sakit melulu,
Maling besar dimuliakan.
28. Kura kura dalam perahu,
Buaya darat didalam sedan.
Wakil rakyat jangan ditiru,
Korupsinya edan edanan.
29. Binatang bego itu kura kura,
Binatang lamban juga kura kura.
BBM naik rakyat sengsara,
Uang bea cukai ditilep juga.
30. Aduh aduh cantiknya si janda kembang,
Sedang menyanyi si Jali Jali.
Hujan emas di rantau orang,
Hujan babu di negeri sendiri.
31. Kalau ada sumur di ladang,
Jangan diintip gadis yang mandi.
Koruptor akalnya panjang,
Jaksa dan hakim diajak kompromi.
Baca juga: 22 Pantun untuk Koruptor, Sindiran Pedas hingga Nasihat Agar Tidak Korupsi dan Curang, Yuk Bagikan
32. Ur ur ur Bada Ur…
Selendang sutra jingga.
Aturan negara ngalor ngidul,
Lantaran wakil rakyat korupsi juga.
33. Si tukang riba disebut lintah darat,
Si hidung belang disebut buaya darat.
Pedagang banyak hutang itulah konglomerat,
Mereka yang berhutang yang bayar lha kok rakyat?
(*)
Baca berita terkini Tribun Kaltara di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.