Mendadak Jabatan Ketua DPD Partai Gerindra Kaltim Digantikan Keponakan Prabowo, Reaksi Andi Harun

Andi Harun sebelumnya merupakan Ketua DPD Partai Gerindra Kaltim selama 7 tahun.

Andi Harun terbilang sukses membawa peningkatan kinerja partai. Baik dari perolehan kursi parlemen, Pilkada, maupun perjuangan Pilpres 2024 untuk Prabowo Subianto yang kini menjadi presiden terpilih.

Penyegaran Organisasi

Sekretaris DPD Partai Gerindra Kaltim, Seno Aji mengungkapkan serah terima jabatan dilakukan langsung Prabowo Subianto.

“Saya selaku Sekretaris DPD Partai Gerindra menyaksikan langsung. Saya mendampingi dalam sertijab yang disampaikan langsung oleh Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto,” ujarnya, Selasa (16/7/2024).

Lanjutnya, DPP Partai Gerindra memandang perlunya penyegaran organisasi.

Baca juga: Andi Harun tak Ada Lawan di Pilkada Samarinda, Survei LSI Denny JA: Elektabilitas di Atas 90 Persen

Seno Aji menegaskan bahwa pimpinan Partai Gerindra, ingin perubahan struktur di Kaltim, dan hal itu adalah bagian dari penyegaran yang memang harus dilakukan di setiap daerah.

Perubahan struktur DPD ini sebagai penyegaran organisasi dan Partai Gerindra akan tetap solid menyongsong pilkada serentak 2024. 

“Konsolidasi partai akan segera dilakukan. Kami segera bergerak untuk menyiapkan calon kepala daerah di berbagai kabupaten dan kota se-Kaltim serta mempersiapkan alat kelengkapan dewan (AKD),” ujarnya.

Sementara itu Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Kaltim, Sulaiman Hattase mengatakan bahwa pendiri partai menghendaki penyegaran pemimpin dalam pengurus partai.

“Bisa berkomunikasi yang baik dan yang terbaik. Ke depan kita mengharapkan pemimpin untuk semua,” ungkapnya.

Baca juga: Andi Harun Terima Dukungan dari Partai Demokrat Maju Pilkada Samarinda 2024, Puji Sikap M Barkati 

Partai Gerindra, lanjut Sulaiman, saat ini besar dan tentu pernah kecil dan bahkan lebih kecil dari Atom.

“Atom sekarang meledak dan menjadi besar, kebesaran Partai Gerindra hari ini mengajarkan kepada kita semua, jangan pernah lupa pendiri partai atau sejarah,” pungkasnya. (*)

Baca berita Tribun Kaltara terkini di Google News