Berita Nunukan Terkini

Jembatan Penghubung di Krayan Selatan Ambruk Imbas Banjir dan Longsor, Pendistribusian BBM Terhambat

Jalan dan jembatan penghubung di Kecamatan Krayan Selatan, Nunukan ambruk imbas banjir dan longsor, pendistribusian BBM terhambat.

HO/ Camat Krayan Selatan, Oktavianus
Pendistribusian BBM dilakukan di dekat kantor camat, Krayan, belum lama ini. (HO/ Camat Krayan Selatan, Oktavianus) 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Bencana banjir dan longsor yang terjadi di dataran tinggi Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) menyebabkan jalan dan jembatan penghubung antar kecamatan ambruk.

Camat Krayan Selatan, Oktavianus Ramli mengatakan curah hujan tinggi yang terjadi selama satu pekan terakhir menghancurkan jembatan penyebrangan Sungai Bode, di Desa Long Budung, Kecamatan Krayan Selatan.

"Jembatan Sungai Bode itu penghubung antara Kecamatan Krayan Selatan dengan tujuh desa yakni Long Pasia, Liang Lunuk, Pa'Kaber, Long Birar, Pa'ibang, Pa'amai, dan Pa'upan," kata Oktavianus Ramli kepada TribunKaltara.com, Kamis (18/07/2024), sore.

Menurut Oktavianus, ambruknya Jembatan Sungai Bode, tujuh desa di Krayan Selatan, menjadi terisolir.

Selain itu, pendistribusian BBM (Bahan Bakar Minyak) juga ikut terhambat.

Baca juga: Anggarkan Rp 18 M, Pemprov Kaltara Tambah Rute Layanan SOA dari Tanjung Selor Menuju Krayan Nunukan

Pasalnya, jembatan penghubung Long Layu-Lokasi Tang Laan yang harus dilalui untuk pendistribusian BBM oleh Pertamina ke SPBU Long Layu dan BBM PLN tak bisa dilalui untuk dibawah ke SPBU Tang Laan.

"Kemarin itu BBM dari Krayan Induk dibawah ke Krayan Selatan, namun karena mobil yang membawa BBM kurang lebih satu ton tersebut tidak bisa melintas untuk dibawah ke SPBU. Jadi terpaksa pendistribusiannya dilakukan di dekat kantor camat," ucapnya.

Pengisian BBM terpaksa dilakukan di luar SPBU, lantaran kondisi jembatan yang tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat maupun roda dua.

"Jarak dari titik terkahir yang bisa dilalui oleh mobil pengangkut BBM ke titik SPBU itu kurang lebih satu kilo jaraknya," tambahnya.

Sementara itu, terkait kondisi jalan dan jembatan yang rusak parah tersebut, Oktavianus menuturkan telah melaporkan hal tersebut ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan.

"Kondisinya sampai saat ini masih rusak, rencananya masyarakat akan gotong royong untuk membuat jembatan darurat untuk sementara," ungkapnya.

(*)

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved