27.256 Sasaran PIN Polio, Dinkes Nunukan Akui Sudah 55 Persen Anak Diimunisasi

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Nunukan, hingga saat ini masif melakukan imunisasi anak usia 0-7 tahun.

Hal itu sebagaimana program Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Kepala Dinkes Kabupaten Nunukan, Miskia mengatakan sasaran PIN Polio di daerahnya sebanyak 27.256 anak.

"Kalau estimasi sasaran PIN Polio dari Kemenkes RI sesuai Pusdatin sebanyak 27.256 anak," kata Miskia kepada TribunKaltara.com, Senin (29/07/2024), pukul 14.00 Wita.

Baca juga: Tidak Ada Kasus Polio di KTT, Dinkes Tana Tidung Imbau Masyarakat Tetap Ikutkan Anak Imunisasi

Miskia mengaku pelaksanaan imunisasi Polio anak sudah dilakukan sejak 23 Juli 2024. Hingga saat ini sasaran imunisasi Polio sudah mencapai 55 persen.

"Nanti ada lagi tahap kedua tanggal 6-22 Agustus 2024. Semoga tahap kedua sasaran imunisasi bisa mencapai 100 persen. Meskipun kita dituntut minimal 95 persen," ucapnya.

Miskia menuturkan bahwa untuk mencapai target sasaran PIN Polio, Dinkes Nunukan menggerakkan petugas kesehatan di masing-masing Faskes termasuk kader Posyandu agar melakukan "jemput bola".

Tak hanya itu, selama sepekan ini petugas kesehatan juga mendatangi sekolah PAUD, SD, termasuk tempat pusat penitipan anak.

Bahkan Dinkes Nunukan juga mendirikan tenda pelayanan imunisasi Polio anak di Alun-alun.

"Kami harap bapak atau ibu membawa anaknya ke Faskes terdekat untuk lakukan imunisasi Polio. Kami juga ke sekolah-sekolah. Selain itu kami juga berikan edukasi kesehatan dalam rangka pencegahan stunting," ujarnya.

Baca juga: Pekan Imunisasi Nasional Polio, Dinkes Tana Tidung Target 3.177 Anak Usia 0 - 7 Tahun Diimunisasi

Data Pusdatin tak Sesuai Realita

Meski begitu, Miskia menyampaikan bahwa data dari Pusdatin mengenai sasaran PIN Polio tak sesuai realita.

Hal itu yang menjadi kendala bagi petugas kesehatan di lapangan.

"Ada beberapa anak yang orang tuanya ber-KTP Nunukan tapi orangnya tidak ada di Nunukan. Kebanyakan merantau ke Malaysia," tuturnya.

Penulis: Febrianus Felis