Manual Coffe Tempat Nongkrong Minimalis di Tanjung Selor Buka 24 Jam, Berikut Minuman yang Disajikan

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Budaya ngopi telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat saat ini. Kegiatan ngopi tidak hanya berbicara terkait minuman yang berasal dari biji kopi yang telah diproduksi. Tetapi lebih kepada hubungan sosial, kreativitas dan karakter. Sering kali kata ngopi menjadi sebuah simbol dari pertemuan maupun interaksi.

Dengan semakin berkembangnya budaya ngopi tentu juga telah memberikan peluang maupun ruang bagi para pelaku ekonomi kreatif dalam mengembangkan mindset atau pemikiran bisnisnya. Trend 'ngopi' terus mengalami kenaikan di berbagai daerah di Indonesia, tak terkecuali yang ada di Tanjung Selor, Bulungan Kalimantan Utara.

Di Tanjung Selor sudah banyak warung kopi (warkop)  atau kedai kopi berdiri disetiap sudut kota. Salah satunya Manual Coffe. yang memiliki signature atau identitas dan keunikannya sendiri. 

Kedai kopi yang identik dengan kaum muda ini tidak seperti kedai kopi pada umumnya yang memiliki bangunan tempat yang luas. Namun dengan konsep minimalis tersebutlah kedai kopi ini tidak pernah sepi pengunjung.

Baca juga: Kopi Krayan Nuniukan Kaltara Dilirik Pengusaha Malaysia, Tawaran Harga Hingga Rp 500 Ribu Per Kilo

Selain tempatnya yang cukup strategis berada di Jl Lembasung berdekatan dengan salah satu kampus di Tanjung Selor, kedai ini juga menyajikan suasana terbuka dipinggir jalan.

Meskipun memiliki tempat indoor, namun kebanyakan para pengunjung lebih memilih untuk menikmati suasana outdoor dengan bermain alat musik seperti gitar dan kendang.

SekitarAgustus tahun 2023 lalu kedai kopi ini baru berdiri dan merupakan bisnis yang dikelola seorang wanita bersama saudarannya. Selain berlokasi di Jalan Lembasung, Manual Coffe juga membuka kedai kopi di daerah tebu kayan di Jalan Katamso, Tanjung Selor.

Meski belum genap usia satu tahun, namun Manual Coffe telah memiliki lebih dari 30 menu minuman baik coffe maupun non coffe.

Pemilik Manual Coffe, Nita (28) mengatakan bahwa pemberian nama ‘Manual Coffe’ memiliki arti bisnis kedai kopi yang terus berproses dan akan terus tumbuh. Hal tersebut menjadi sebuah pengharapan sekaligus doa baginya dan partnernya sebagai salah satu pelaku ekonomi kreatif.

Baca juga: 29 Pantun Ajakan Ngopi, Bisa Dikirimkan kepada Teman untuk Seru-seruan Sembari Melepas Penat

“Sebenarnya Manual ini artinya akn terus tumbuh dan berproses. Kebetulan kami juga ada satu lagi cabang di tebu kayan dia bentukkan masih gerobakan dan bukannya hanya malam saja,” kata Nita saat diwawancarai oleh awak TribunKaltara.com, Selasa (30/7).

Nita juga menjelaskan, dari 30 jenis menu minuman terdapata dua jenis minuman coffe yang menjadi primadona bagi para pengunjung yaitu Kopi Gula Aren dan Kopi Lima Tujuh.

Untuk harga yang dibandrol sesuai dengan harga coffe di kedai-kedai lain, yakni sekitar Rp 20 ribu (Hot) dan Rp 25 ribu (Ice).

Selain menyediakan minuman, Manual Coffe juga menyediakan beberapa menu makanan ringan hingga berat.

“Kalau untuk makanan berat yang best seller itu nasi gorengnya, karena dia nasi goreng kampung yang warnanya putih. Kalau untuk snacknya paling favorite ada Pisang MMA,” tuturnya.

Untuk pengunjung yang datang sangat beragam, mulai dari muda – mudi, tua hingga anak-anak komunitas.