Ibu Kota Nusantara

Penampakan Kereta Otonom Buatan China, Siap Dioperasikan saat Upacara HUT ke-79 RI di IKN Nusantara

Inilah penampakan kereta otonom buatan China yang akan dioperasikan sebagai sarana transportasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) saat upacara HUT ke-79 RI.

|
Editor: Sumarsono
IST/tangkap layar
Kementerian Perhubungan akan mengoperasikan kereta otonom (Autonomous Rail Transit/ART) untuk kendaraan pengumpan (feeder) bagi peserta Upacara HUT ke-79 Kemerdekaan RI perdana di IKN Nusantara. 

"Khusus untuk FS yang akhirnya kan hanya terkait dengan PoC sebenarnya. Itu dalam waktu dekat akan dilakukan PoC oleh IKN untuk uji coba. PoC setelah keretanya datang," tutur Risal.

Baca juga: INILAH Penampakan Taksi Terbang di IKN Nusantara, Segera Ujicoba dari Balikpapan dan Samarinda

Untuk diketahui, terdapat dua kerjasama kereta otonom tanpa rel yang tengah diupayakan sebagai pendukung transportasi cerdas IKN

Pertama adalah kerjasama antara Kementerian Perhubungan dengan CRRC Sifang. Kedua adalah kerjasama antara OIKN dengan CRRC Zhouzhou Institute Co. Ltd. & Norinco.

Kedua pabrikan ini akan menjalani PoC yang esensinya adalah pengadaan melalui lelang dan Negara dengan APBN-nya akan membayar mereka setelah proses kajian kelayakan atau feasibility study.

Mengutip dari Kompas.com, bahwa ART yang sudah tiba di Balikpapan pada 27 Juli 2024 lalu merupakan produksi BUMN China CRRC Zhuzhou Institute Co Ltd dan Norinco.

Salah satu hal yang mencolok dari ART ini adalah desain eksterior dengan dominasi warna putih dihias ornamen livery cokelat muda yang diadaptasi dari Pohon Hayat sebagai logo IKN.

Baca juga: Taksi Terbang untuk Transportasi IKN Nusantara Tiba di Balikpapan, Awal Juni 2024 akan Diuji Coba

Selain itu terdapat sepasang persona yang mengenakan baju adat tradisional Dayak. Sementara rolling stock yang diadakan Kemenhub yang didominasi warna biru, masih dalam perjalanan di perairan Filipina.

Ada pun interior ART dirancang demikian luas, berdesain modern, dinamis dan elegan, dengan ceiling tinggi sehingga dapat mengakomodasi penumpang dengan tinggi badan lebih dari 1,8 meter.

Sementara spesifikasi teknisnya mencakup panjang 30,2 meter, lebar 2,65 meter, dengan kapasitas tampung maksimal 302 penumpang.

 Trem otonom berbobot penuh 54 ton ini dapat mengaspal dengan kecepatan maksimal 80 kilometer per jam.

Selain itu, gradient maximum mencapai 10 persen, dan minimum turning radius 15 meter. Sementara untuk kapasitas baterai menembus 294 kW dan kebutuhan daya listrik AC380V; 50Hz. (kps)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved