Berita Tarakan Terkini

Batik Karya Napi Lapas Tarakan Tampil di Pekan Kebudayaan Daerah, Jadi Salah Satu Produk Unggulan

Produk unggulan kain batik karya WBP Lapas Kelas IIA Tarakan tampil memukau, pada acara PKD di Lapangan Utama Taman Berkampung tadi malam.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
Dokumentasi Istimewa
Produk unggulan kain batik karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tarakan turut tampil memukau pada acara fashion show wastra dalam rangkaian Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) IV Kota Tarakan Tahun 2024 bertempat di Lapangan Utama Taman Berkampung tadi malam, Jumat (6/9/2024). 

TRIBUNKALTARA.COM,TARAKAN - Produk unggulan kain batik karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tarakan tampil memukau, pada acara fashion show wastra dalam rangkaian Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) IV Kota Tarakan Tahun 2024 bertempat di Lapangan Utama Taman Berkampung tadi malam, Jumat (6/9/2024).

Pada kesempatan ini, dua lembar kain batik berwarna biru dengan motif ukiran Dayak serta batik berwarna kuning berpadu warna merah dan hitam dengan motif burung enggang hasil kreativitas Narapidana diperagakan oleh model duta wisata Kota Tarakan dan dipamerkan di hadapan ribuan pengunjung yang memadati lokasi acara. 

PKD merupakan agenda tahunan yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan melalui Dinas Kebudayaan, Pemuda Olahraga dan Pariwisata ( Disbudporapar) sebagai momentum penting guna merayakan dan melestarikan kekayaan budaya yang ada di Kota Tarakan, yang dikenal dengan keanekaragaman suku, budaya dan tradisi yang hidup berdampingan dalam harmoni.

Kepala Lapas Kelas IIA Tarakan, Sutarno menuturkan, batik karya narapidana merupakan salah satu produk unggulan hasil karya para WBP perempuan Lapas Kelas IIA Tarakan yang menjadi bagian dari program pembinaan kemandirian, tentunya senantiasa didukung penuh oleh jajaran Pemkot Tarakan, dalam bentuk sinergitas dan kerjasama dalam bidang pelatihan, produksi hingga pemasaran produk.

Baca juga: Kalapas Nunukan Sebut 1.107 WBP Dapatkan Remisi HUT ke-79 RI, Puang Dirham: 12 Orang Langsung Bebas

"Batik yang dihasilkan dari balik tembok dan jeruji ini mengusung konsep adat dan budaya lokal khas Tarakan dan Kalimantan Utara, dari seni ukiran, simbol hingga flora dan fauna endemik," ungkapnya.

Kelompok Batik Karya Narapidana Lapas Kelas IIA Tarakan dikoordinir turut tergabung aktif dalam kelompok Wastra Tarakan sebagai wadah bagi para pengrajin kain tradisional berupa Kain Batik, Kain Tenun dan Kain Ecoprint yang didukung penuh oleh Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan.

Kalapas juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada jajaran Pemkot atas sinergitas di bidang pemasaran hasil produk pembinaan kemandirian serta menambahkan harapan terkait pemasaran Batik ini di masa yang akan datang.

"Kami sangat mengapresiasi Pemkot Tarakan melalui OPD terkait yang selama ini telah banyak membantu Lapas khususnya dalam bentuk sinergi dan kerjasama pengembangan program pembinaan kemandirian narapidana," ujarnya

Ia berharap  batik karya arapidana Lapas Kelas IIA Tarakan  ini dapat secara aktif tampil dan dipasarkan pada gelaran event-event lokal, nasional atau bahkan mancanegara sebagai syiar dan edukasi masyarakat tentang perkembangan pesat kualitas pembinaan WBP.

Baca juga: 1.107 WBP Lapas Nunukan Peroleh Remisi HUT ke-79 RI, Bupati Asmin Laura Harap Kriminalitas Berkurang

"Sekaligus meningkatkan mutu dan nilai dari karya kreativitas yang dihasilkan di balik tembok dan jeruji," tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

 

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved