Wisata Kaltara
Wisata Alam Karai di Desa Antuatan Bulungan Miliki Air Terjun Mini, Satu Jam dari Tanjung Selor
Jarak tempuh untuk mengunjungi Wisata Alam Kirai di Desa Antutan Bulungan tidak jauh, hanya satu jam dari Tanjung Selor, Kalimantan Utara.
Penulis: Desi Kartika Ayu | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR- MataLokalTravel- Di Bulungan Kalimantan Utara tepatnya di Kecamatan Tanjung Palas, Desa Antutan terdapat sebuah Wisata Alam Karai (Karya Mandiri) yang bisa jadi pilihan pengunjung terutama remaja yang menghabiskan waku di akhir pekan.
Sejak dibuka di tahun 2020, Wisata Alam Karai menawarkan kesejukan dan kesegaran air yang mengalir. Apalagi Wisata Alam Karai memiliki air terjun mini dengan ketinggian sekitar 6 meter dan kedalaman sekitar 150 meter. Tentunya air ternjun mini ini sangat jernih dan seger jadi mampu menghipnotis pengunjung untuk menyelaminnya.
Jarak tempuh menuju Wisata Alam Karai dari pusat kota Tanjung Selor sekitar 37 Kilometer (KM), dengan waktu tempuh kurang lebih sekitar 45 menit hingga satu jam. Jalan masuk ke Wisata Alam Karai tidak terlalu jauh dari jalan raya utama, hanya berjarak sekitar 50 meter.
Dengan akses jarak yang tidak terlalu dari pusat kota Tanjung Selor ini dapat memberikan kemudahan bagi pengunjung untuk menjadikan wisata alam kirai sebagai pilihan berlibur dari penat aktivitas dan kesibukan bekerja tiap hari.
Baca juga: Libur Tahun Baru 2024, Objek Wisata Alam Karai Desa Antutan Ramai Dibanjir Warga Bulungan
Untuk menuju Wisata Alam Karai memiliki dua pilihan akses. Jika pengunjung menggunakan sepeda motor rute yang harus ditempuh yakni Tanjung Selor-Desa Bulu Perindu-Pejalin- Desa Antutan. Sedangkan pengunjung yang menggunakan roda empat atau mobil dapat ditempuh dengan rute mulai dari Tanjung Selor-Desa Bulu Perindu-Desa Baratan dan Desa Antutan.
Bagi pengunjung yang ingin Wisata Alam Kirai di Desa Antutan harus menyeberangi Sungai Kayan dengan menggunakan transportasi air ketinting. Tarif pengendara sepeda motor untuk setiap kali menyeberang biaya yang harus dikeluarkan sebesar Rp 15.000 per-motor.
Sampai Wisata Alam Kirai akan langsung disuguhi deretan pondok atau gazebo dan pepohonan yang dihias dengan berbagai kata-kata motivasi dan unik baik mengenai kehidupan maupun percintaan. Para pengunjung yang ingin menginap di gezebo atau pondok tersebut sebagai tempat istirahat harus membayar Rp 70.000 / hari.
Wisata Alam Kirai memiliki lahan parkir yang cukup luas menampung hingga puluhan kendaraan roda dua dan empat. Untuk menuju air terjun mini pengunjung harus menuruni beberapa anak tangga yang aksesnya sudah sangat mudah dan aman, karena setiap anak tangga telah dilapisi dengan papan kayu.
Kurang dari 15 – 20 meter, deru aliran sungai akan sudah sangat terdengar ditelingga dan tidak jauh akan terlihat penampatan air terjun mini dengan kesejukan dan keasrian sekitar aliran Sungai Kayan.
Baca juga: Air Terjun Sungai Sebakut di Desa Antutan: Surga Dunia di Tengah Belantara Bulungan Kaltara
Tempat ini masih sangat eksotis dengan pemandangan pepohonan hijau mengelilingi aliran sungai yang jernih dan penuh dengan bebatuan hitam.
Beberapa ayunan kayu juga terlihat dipasang menggantung dibeberapa spot pohon didekat aliran sungai, untuk dipergunakan pengunjung bersantai dan menikmati pemandangan.
Selain itu, wisata alam kirai ini menyediakan juga fasilitas foodcourt atau kedai mini yang menyediakan beberapa snack makanan dan minuman kemasan. Namun untuk makanan berat hanya menyediakan mie instan.
Dikarenakan wisata ini sering dipergunakan sebagai destinasi wisata keluarga atau kelompok, ditempat ini juga menyediakan kayu bakar bagi pengunjung yang ini memasak atau sekedar bakar ikan.
Harga tiket masuk wisata alam karai cukup murah yakni hanya Rp 10.000 per orang. Karena wisata ini masih dikelola oleh pribadi, biaya tiket masuk akan dipergunakan sebagai kebutuhan operasional pengelola.
Salah satu anak pengelola, Nadia mengakui bahwa jumlah pengunjung yang datang berkunjung memang tidak seramai dulu saat wisata baru dibuka sekitar tahun 2020.

“Kalau sekarang sudah tidak terlalu ramai, meskipun tetap ada saja pengunjung yang datang. Kalau dulu bisa mencapai 800 pengunjung,” ujarnya saat ditemui awak TribunKaltara.com, Senin (16/9/2024).
Meskipun demikian, ia tetap bersyukur karena dihari libur seperti sabtu-minggu pengunjung yang hadir cukup lumayan.
“Iya paling rame biasanya pas hari libur seperti sabtu atau minggu,” paparnya.
Nadia menyampaikan, kehadiran ait terjun mini dan aliran sungai menjadi daya tarik utama dari wisata alam yang sempat booming dan digandrungi oleh kaum muda/mudi di tahun 2020an ini.
“Airnya jernih saat kemarau, tapi tetap segar dan dingin. Kalau hujan airnya keeruh sih tapi tetap segar,” jelasnya.
Sementara itu salah satu pengunjung, Vincent (19) yang baru pertama kali menginjakkan kaki di wisata alam karai juga mengakui keindahan dan kemudahan akses menuju titik lokasi wisata.
“Kami baru pertama kesini, menurut kami tempatnya bagus untuk jalanya juga oke,” tuturnya.
Baca juga: 5 Daftar Objek Wisata di Bulungan Kaltara Wajib Dikunjungi, Ada Museum Kesultanan Sampai Air Terjun
Pemuda yang sering meluangkan waktu saat libur di hari sabtu-minggu bersama teman-teman sebayannya ini mengakui sangat menikmati saat bermain air bersama. Namun ia menyayangkan, untuk tempat wisata yang lumayan cukup terkenal di Bulungan dan menjadi salah satu destinasi wisata alam rekomendasi, untuk foodcourtnya masih sangat kurang.
“Sudah oke sih, mungkin bisa ditambahkan untuk warung-warung makan kali ya,” tambahnya.
Dikarenakan tempatnya yang masih sangat asri yang terletak di lahan kebun karet milik salah satu warga, tempat ini sangat cocok untuk digunakan sebagai tempat berkemah atau kehiatan tertentu yang berhubungan dengan alam.
(*)
Penulis: Desi Kartika Ayu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.