Mutasi TNI, Profil Pangdam III Siliwangi Mayjen Dadang Arif Abdurahman, Senior Maruli Simanjuntak

Sosok Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman tercatat pernah mengikuti pendidikan Diksarcab IF (1992), Diklapa I (1997), Suslapa II (2000) Sesko AD (2005) dan Sesko TNI (2015).

Ia juga pernah mengikuti pendidikan khusus spesialis di antaranya Sus Para (1992), Sus Intel (1993), kursus bahasa Jerman (1995) Sus Danyonif (2006), dan Sus Dandim (2010).

Ia juga diketahui pernah terlibat dalam berbagai operasi militer.

Seperti Operasi Timor Timur (1992 dan 1993), Operasi jaring Merah (1994), Operasi Jaring Merah Aceh (1995), Operasi Wibawa Aceh (1999), dan Operasi Rahwan Ambon (2007).

Selain itu, Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman pun pernah mendapat penugasan di luar negeri di antaranya Australia, Bruney Darussalam, Korea Selatan, dan Turki.

Baca juga: Daftar Kepala BIN Daerah Kena Mutasi TNI Terbaru 2024, Balon Gubernur Kaltara Brigjen Sulaiman Masuk

Karir Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman

Dalam karir di dunia militer, Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman pernah menjabat sejumlah jabatan strategis di sejumlah daerah.

Tercatat Dadang Arif Abdurahman pernah bertugas di Kodam I Bukit Barisan, Medan, Sumatera Utara dengan jabatan Danton II/ A yonif 131/PS (1996), Dankipan C Yonif 131/ PS (1997), Oasi-1 Lidik Yonif 131/PS (1997), dan Dankipan B Yonif 131/ PS (1998).

Dari Kodam I Bukit Barisan, Dadang Arif Abdurahman kemudian ditugaskan di Kodiklat AD dan Seskoad, Bandung Jawa Barat dengan menjabat sebagai Gumil Golongan VI Pusdikif (2000), Wadan Denma (2003), dan Palak Baglog Sdirbinlem (2004).

Setelah itu, Dadang Arif Abdurahman dipindahtugaskan ke Kodam XVI/ Pattimura, Ambon Maluku menjabat sebagai Ps Kasiops Rem 151/ Binaiya (2005), Kasiops Rem 151/ Binaiya (2007).

Dari Maluku, Dadang Arif Abdurahman kemudian dipindahkan ke Kodam II/ Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan mengemban jabatan sebagai Dan Yonif 141/ AY (2007), Danyonif 144/JY (2007), Dandodiklatpur Rindam (2009) Dandim 0414/ Belitung Rem 044/ Gapo (2010), Danrem 045/ Gaya Bangka Belitung (2018).