Rumah Longsor di Tarakan

Detik-detik Longsor di RT 20 Karang Anyar Pantai Tarakan, Anak dan Suami Nyaris Tertimbun 

Begini cerita Ernawati ketika longsor menimpa rumahnya di RT 20 Kelurahan Karang Anyar Pantai Tarakan, Kalimantan Utara, Selasa 8 Oktober 2024.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Ernawati saat menunjukkan kondisi kamar kedua yang sudah diterjang longsor pagi tadi, Selasa (8/10/2024). 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Ernawati, pemilik rumah yang mengalami longsor  di RT 20 Kelurahan Karang Anyar Pantai, Tarakan Kalimantan Utara menceritakan kronologi detik-detik  kejadian yang menimpa kediamannya pagi tadi, Selasa (8/10/2024). Nyaris saja kedua anak dan suaminya  tertimbun longsor.

Kejadian persis pukul 06.44 WITA. Bermula anak nomor tiganya yang sudah memakai pakaian sekolah menuju keluar rumah sambil bawa sepatu, tapi tiba-tiba saja perut anaknya mulas. 

"Karena anak saya yang nomor tiga mulas jadi saya bawa masuk ke dalam saya bilang daripada repotkan gurumu jadi di rumah memang (BAB). Jadi saya nungguin anak saya ke WC," ujarnya.

Sembari menunggu anaknya ke WC, muncul suara dari arah sebelah kanan rumah. Ia mengira ada orang membersihkan tanah  di sebelah atas rumah. Kemudian ia ke depan melihat.  "Saya lihat tanah itu sudah kayak air mengalir," katanua.

Baca juga: BREAKING NEWS Sebuah Rumah di Tarakan Kalimantan Utara Longsor, Tiga Handphone Tertimbun

Melihat kondisi seperti ini, ia pun langsung masuk ke dalam rumah dan membangunkan kedua anaknya dan suami yang sedang tidur di kamar. Akhirnya semua yang ada di dalam rumah lari keluar dan selamat dari longsor.

Ernawati mengaku, jika saja anaknya yang nomor tiga, yang saat ini sekolah di SDN 029 tak merasakan perut mulas bisa jadi suami dan dua anaknya tertimbun longsor dan tidak bisa terselamatkan.

"Seandainya saya tadi sudah antar anak saya ke sekolah saya tidak tahu  nasib suami saya, anak kedua dan anak keempat saya bagaimana karena dia terlelap tidur. Baru tidur jam empat subuh. Baru posisinya tidur di dinding yang runtuh ini. Masuk di dinding sebelah kanan semua hancur, ada dua kamar," aku Erna.

Pantuan TribunKaltara.com di lokasi tertimbun longosr, tampak dua kamar sudah dipenuhi pasir, termasuk dapur yang ada di belakang. Bahkan sampai sekarang posisi tanahnya juga masih bergerak. Apalagi jika terjadi hujan.

Ernawati mengakui sudah tinggal di RT 20 Kelurahan Karang Anyar Pantai sekitar lima tahun. Awal membangun kurang lebih Rp150 juta biaya yang dihabiskan. Ia mau tidak  mau harus dibangun ulang karena rumah sudah banyak retak. Agak berbahaya jika tetap nekat ditinggali dalam kondisi rumah yang sudah dirusak oleh longsor. 

Baca juga: Anggota DPRD Tarakan Adyansa dan Sukir Tinjau Longsor di Karang Anyar Pantai, Upayakan Penyiringan 

"Ini harus dibangun ulang, tiangnya sudah goyang di dalam retak semua." ujarnya.

Di wilayahnya ini merupakan pertama kali terjadi longsor yang paling besar. Dulu pernah longsor namun tidak sebesar pagi tadi.  "Pernah longsor depan rumah jadi disiring pakai kayu ulin. Bukan bambu," ujarnya. 

Bukit di sebelah kanan rumahnya juga banyak pohon besar dan sudah disiring. Namun tetap tak mampu menahan laju aliran longsor semenjak hujan deras semalam. 

"Tidak pernah ada tebang pohon. Tapi tadi malam memang deras hujan, dari setengah dua malam tidak tidur. Kalau sudah hujan tidak tidur. Tapi setengah tiga saya tidur, bapaknya tidur jam empat berjaga," ujarnya.

Ia berharap dari pemerintah ada bantuan rehab rumah jika memungkinkan. Kerugian sendiri tak bisa dipastikannya. Karena cukup banyak harta benda tertimbun. Handphone tiga unit nilai jutaan dan  kulka mengalami kerusakan. Begitupula kompor dan mesin cuci masih tertimbun longsor dan dipastikan keduanya sudah rusak. Termasuk peralatan lemari dapur juga rusak dan masih banyak barang lainnya yang ikut tertimbun longsor.

Ernawati pemilik rumah longsor 02 08102024
Ernawati pemilik rumah yang alami longsor di RT 20 Kelurahan Karang Anyar Pantai, Tarakan Kalimantan Utara.

"Handphone suami yang penting karena kerja di kargo bandara," ujarnya seraya menambahkan sementara ia akan tinggal di rumah tetangganya di bawah sembari menunggu bantuan pemerintah untuk relokasi sementara.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved