Kumpulan Pantun

28 Pantun Peribahasa Dilengkapi Makna, Sastra Indonesia Penambah Wawasan yang Punya Maksud Tersirat

Berikut ini kumpulan pantun peribahasa, karya sastra khas Indonesia dengan maksud tersirat, cocok dibagikan kepada orang terdekat untuk menambah ilmu.

Freepik
Simak kumpulan pantun peribahasa lengkap dengan maknanya, cara mudah memahami dan mengenal karya sastra Indonesia. 

Makna: Kesalahan diri sendiri tidak terlihat, tetapi kesalahan orang lain terlihat jelas.

20. Rumah jati tempat merenung
Sambil melihat bunga serampai
Hasrat hati memeluk gunung
Apa daya tangan tak sampai.

Makna: Keinginan hati yang tak bisa terwujud.

21. Buah kelapa dimakan kumbang
Kulitnya digosok, hitam warnanya
Barang siapa menggali lubang
Ia juga terperosok ke dalamnya.

Makna: Siapa pun yang berniat berbuat jahat, pasti kelak mendapat akibatnya.

22. Burung perkutut di tengah telaga
Sekotak peti di atas bahu
Dalamnya laut bisa diduga
Dalam hati siapa yang tahu.

Makna: Tak ada yang akan bisa menebak isi hati seseorang.

23. Lebah jantan akan menyengat
Terbang datang, merah warnanya
Banyak jasa tiada diingat
Bagai kacang lupa kulitnya.

Makna: Tidak tahu diri dan lupa kebaikan orang lain.

24. Kayu bakar dibuat arang
Arang dijual ke luar negeri
Jangan mudah salahkan orang
Cermin muka lihat sendiri.

Makna: Sebelum menyalahkan orang lain, koreksilah diri sendiri terlebih dahulu.

25. Tak berpayung, basahlah rambut
Bata lapuk kena tendangan
Bagaikan gayung tiada bersambut
Cinta bertepuk sebelah tangan.

Makna: Rasa cinta yang tidak terbalaskan.

26. Masak semur diaduk-aduk
Untuk bekal pergi ke gunung
Bagaikan telur di ujung tanduk
Serba salah menjadi bingung.

Makna: Sebuah situasi yang membuat serba salah dan tak tahu solusinya.

27. Ada perampok ingin memalak
Lalu termenung saat disentuh
Walau seribu anjing menyalak
Tegar gunung tak akan runtuh.

Makna: Orang yang memiliki prinsip tinggi dan tidak goyah dengan godaan.

28. Ke Sumatra Barat makan rendang
Tuang beras, masak sebakul
Seberat-berat mata memandang
Berat juga bahu memikul.

Makna: Seberat apapun penderitaan orang yang melihat, masih lebih menderita orang yang menjalaninya.

(*)

Berita tentang Kumpulan Pantun

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved