Pjs Gubernur Kaltara akan Rumuskan Skema Harga. Realisasikan Program Makan Bergizi Gratis di Nunukan

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Pjs Gubernur Kaltara, Togap Simangunsong, akan merumuskan skema harga terlebih dahulu untuk merealisasikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Presiden RI Prabowo Subianto, di Nunukan, Kalimantan Utara.

Sebelumnya, Togap Simangunsong didampingi oleh Bupati Nunukan Asmin Laura telah meninjau pelaksanaan uji coba Program Makan Bergizi Gratis di tiga sekolah, pada Kamis (31/10/2024).

Tiga sekolah yang terletak di Desa Binusan, Nunukan itu diantaranya SDN 006 Nunukan, SMPN 3 Nunukan, dan Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Nunukan.

Menurut Togap Simangunsong, Nunukan bisa menjadi contoh yang baik untuk penerapan Program Makan Bergizi Gratis yang akan dilaksanakan serentak mulai 2 Januari 2025. 

Baca juga: Harga Rp 15 Ribu Per Porsi di Program Makan Bergizi Gratis tak Sesuai di Nunukan, Segini Idealnya 

"Uji coba ini merupakan yang ketiga di Kalimantan Utara setelah sebelumnya dilaksanakan di Malinau dan Tarakan. Untuk di Nunukan agak unik, karena sebelumnya uji coba hanya untuk anak SD, sementara di Nunukan kita juga melibatkan siswa SMP dan SLB," kata Togap Simangunsong kepada TribunKaltara.com, Jumat (01/11/2024), puku 11.00 Wita.

Lanjut Togap Togap Simangunsong,"Saya pikir anak-anak berkebutuhan khusus juga harus bisa merasakan Program Makan Bergizi Gratis ini. Mereka juga harus menjadi sasaran perhatian pemerintah," tambahnya.

Togap Simangunsong menyebut menu makanan yang disajikan kemarin dalam wadah plastik bersekat, berisi nasi, sayur sop, telur rebus, susu kotak, dan buah pisang.

Uji coba program ini terhadap 600 pelajar di tiga sekolah tersebut dengan harga menu yang disajikan Rp20.000 per porsi.

"Badan Gizi Nasional sudah menetapkan harga per porsi Rp15.000. Tentu harga ini tidak bisa disamakan dengan kondisi daerah seperti Nunukan. Uji coba di Nunukan ini akan saya laporkan ke Kementerian Dalam Negeri," ucapnya.

Togap Smangunsong menuturkan, dirinya bersama tim akan merumuskan skema harga menu makanan bergizi gratis agar bisa direalisasikan di Nunukan.

"Kami rumuskan dulu skema harga yang cocok untuk Nunukan. Kita masih punya waktu dua bulan untuk mempersiapkan program ini," ujar Togap Simangunsong. 

Selain itu, Togap Simangunsong menyampaikan alasannya melakukan uji coba makan bergizi gratis di Nunukan dengan waktu pagi hari dengan asumsi 70 persen anak berangkat sekolah belum sarapan.

"Sebelumnya di wilayah lain kami coba pada siang hari. Kalau di Nunukan kemarin kami coba pagi hari, karena 70 persen anak berangkat ke sekolah belum sarapan. Kalau berangkat dari rumah dengan perut kosong, apa iya anak-anak bisa konsentrasi saat belajar. Makanya kita harus coba dulu, kalau pagi hari seperti apa tanggapan siswa dan guru begitu juga kalau siang hari," ungkapnya.

(*)

Penulis: Febrianus Felis