Siswa SD di Tarakan Ditonjok

Kronologi Siswa SD Ditonjok Teman Kelas Versi Sekolah, Sudah Mediasi Orangtua Korban dan Pelaku

Gegara kursi yang buat pelaku inisial F tonjok korban. Saat peristiwa terjadi di dalam kelas, guru kelas tak lihat karena sedang menulis di papan.

|
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Kepala SDN 024 Tarakan, Siti Masitah (kanan) dan didampingi guru kelas korban, Masita (kiri) saat diwawancarai media menjelaskan kronologi penonjokan sesama teman di kelas. 

Ia melanjutkan lagi sempat menanyakan ke pihak rumah sakit untuk memastikan kondisinya apakah umum atau BPJS.

Dijawab pihak rumah sakit menggunakan BPJS tak ada biaya dikenakan. 

“Waktu itu saya juga bawa uang Rp2 juta. Kami ketemu bapak dan neneknya, kami dari pihak sekolah menyampaikan ada bantuan dari orangtua pelaku.

Dan dicerita masalahnya, katanya mau makan mual mau muntah lagi dan dibawa ke IGD.

Mohon maaf saya tanya apa masalah pemukulan aja atau masalah lain, saya tanya asisten dokter dapat informasi mungkin ada bawaan.

Jadi bukan karena tumpukan (cairan) itu sepenuhnya. Saya berapa kali mau ketemu dokter belum bisa,” terangnya.

Namun demikian penyakit bawaan dimaksud tidak didetailkan dengan jelas. Dan oleh orangtua korban juga mengakui anaknya tak pernah memiliki penyakit sebelumnya.

Ia melanjutkan yang dijahit operasi ada nanah dikeluarkan. Tidak lama kemudian, dirujuklah ke umum dan kondisinya ditangani ke dokter anak. Kemudian informasinya harus dirujuk ke Rumah Sakit dr Sutomo Surabaya.

Baca juga: Nasib Enam Orang Oknum Mahasiswa Pelaku Pemukulan di Ujung Tanduk, Dua Korban Belum Ada Niat Damai

Sekolah berusaha menghubungi Baznas untuk meminta bantuan. Kembali ditanya apakah pelaku juga mengaku memukul korban, informasi diperoleh pelaku (F) benar menonjok. Namun bukan berkelahi.

“Spontan menonjok, korban tidak membalas penonjokan yang dilakukan pelaku karen korban dikenal pendiam,” terangnya lagi.

Siti Masitah kembali menambahkan, sekolah sudah berupaya melakukan mediasi terhadap orang tua korba dan pelaku dan melaporkan kasus ini ke Disdik Tarakan.

 “Yang jelas kami sudah koordinasi ke Disdik Tarakan juga ada satgas kan. Saya temui Sekretaris Disdik Tarakan Pak Agung, Ketua Satgasnya Pak Kamal, Pak Iskandar semua sudah saya temui, saya sampai ke Baznas saya sendiri minta bantuan,” tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved