Siswa SD di Tarakan Ditonjok

Komisi II DPRD Tarakan akan Panggil Disdik, Soal Siswa SDN 024 Meninggal Diduga Ditonjok Teman Kelas

DPRD Tarakan khususnya Komisi II bakal memannggil Disdik Tarakan untuk konfirmasi siswa SDN 024 yang meninggal diduga ditonjok teman kelas di mata.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Komisii II DPRD Kota Tarakan akan mengagendakan memanggil semua pihak terkait pasca insiden meninggalnya siswa SDN 024 diduga berkaitan adanya kekerasan yang terjadi. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN-Peristiwa meninggalnya Muhmmad Irwan siswa pria kelas 2 di SDN 024 Tarakan, Kalimantan Utara, diduga ditonjok teman kelas, akhirnya mendapat perhatian dari DPRD Tarakan.  

Komisi II DPRD Tarakan akan segera mengagendakan pertemuan bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Tarakan untuk mengonfirmasi peristiwa meninggalnya Muhammad Irwan. Sebab saat  ini DPRD Tarakan masih menyelesaikan rapat pembahasan APBD 2025 yang dikejar deadline.

Meskipun begitu, Ketua Komisi II DPRD Tarakan Simon Patino mengatakan, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Disdik Tarakan.

"Tapi kami sudah berkomunikasi dengan Disdik Tarakan, saya sudah menanyakan  terkait masalah tersebut," papar Simon Patino.

Baca juga: Ombudsman RI Dorong Adanya Transparansi Penyebab Siswa Meninggal di Tarakan, Diduga Ditonjok Teman

Dikatakan Simon Patino, walaupun ia sudah mendapatkan penjelasan dari Disdik Tarakan, namun pihaknya masih belum bisa menjelaskan penyebabnya, karena masih harus menggali informasi.

"Sementara ini kami tidak mau berasumsi apa-apa terlebih dulu, kami percayakan ke pihak berwajib dulu yang akan mencari detail kejadiannya," jelas Simon Patino.

Simon Patino meminta kepada masyarakat untuk tidak berkomentar melebihi kapasitas apalagi di media sosial terkait permasalahan ini, agar tidak menimbulkan presepsi yang dapat merugikan.

Foto almarhum Muhammad Irwan dengan kondisi mata yang mengalami pembengkangan setelah mengalami pemukulan yang diduga dilakukan salah satu teman sekelasnya.
Foto almarhum Muhammad Irwan dengan kondisi mata yang mengalami pembengkangan setelah mengalami pemukulan yang diduga dilakukan salah satu teman sekelasnya. (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

"Jangan sampai kita berbicara yang bukan wewenang kita sehingga nanti di masyarakat, menimbulkan presepsi bermacam-macam akhirnya merugikan beberpa instansi seharusnya bukan bagian mereka," tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved