Berita Kaltara Terkini
Pjs Gubernur Kaltara Ingatkan Konsep Membangun Kawasan Perbatasan Berbeda dengan Perkotaan
Pjs Gubernur Kaltara, Togap Simangunsong menjelaskan konsep membangun daerah perbatasan sangat berbeda dengan perkotaan.
Penulis: Desi Kartika Ayu | Editor: Cornel Dimas Satrio
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Sebagai salah satu upaya dalam percepatan pembangunan berkelanjutan di kawasan perbatasan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara menggelar Seminar Nasional Pembangunan Kawasan Perbatasan Provinsi Kaltara.
Kegiatan yang dihadiri sejumlah pejabat penting daerah, stakeholder serta akademisi dari universitas di Kaltara ini berlangsung di Gedung Gabungan Dinas (Gadis), Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kaltara pada Selasa (12/11/2024).
Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Kaltara, Togap Simangunsong menjelaskan konsep membangun daerah perbatasan.
Menurutnya, pembangunan daerah perbatasan sangat berbeda dengan membangun daerah perkotaan.
Hal ini perlu ditekankan kepada pemerintah daerah dan instansi terkait.
"Direncana induk Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) juga sudah ditentukan untuk lokasi prioritas (lokpri) yang berbasis kecamatan," kata Pjs Gubernur Kaltara.
Masyarakat di daerah perbatasan, kata dia, harus dilayani dengan baik dari segala sisi, meliputi pendidikan, kesehatan, teknik informasi komunikasi hingga pengadaan air bersih.

Baca juga: Provinsi Muda dan Kaya SDA, Pjs Gubernur Togap Simangunsong: Kaltara Miliki Potensi Luar Biasa
"Jadi, saya sudah sampaikan kepada teman-teman di acara seminar ini, bahwa untuk membangun kawasan perbatasan sangat berbeda caranya dengan daerah kota, pendekatannya juga tentu sangat berbeda," jelasnya.
Togap memberikan contoh dari sisi pendidikan yang mana dalam membangun satu sekolah membutuhkan minimal jumlah siswa.
Konsep ini tidak akan masuk jika di wilayah perbatasan yang rata-rata jumlah penduduk usia sekolah sangat terbatas.
Iapun meminta agar pemerintah daerah dapat memanfaatkan adanya dukungan teknologi.
"Provinsi ini bertanggung jawab untuk mengelola SMK dan SLB, jadi tidak mungkin mendatangkan murid ke Ibu Kota karena terlalu jauh dan ongkosnya mahal, nah ini bisa menggunakan sistem Zoom dengan memanfaatkan teknologi internet seperti Universitas Terbuka (UT)," tuturnya.
Selain itu, Togap juga sempat menyinggung kaitanya dengan air bersih.
Daerah perbatasan tidak hanya berharap kepada PDAM, sehingga perlu kehadiran teknologi sangat diperlukan.
"Wilayah perbatasan inikan luas dibikin aja dari tenaga matahari air menguap menjadi air bersih dan air minum. Intinya saya berpesan tolong berpikir konsep membangun daerah perbatasan berbeda dengan membangun daerah normal," ungkap Togap.
(*)
PWNU Kaltara Fasilitasi Pertemuan Pihak Pro dan Kontra akan Hadirnya Habib Rizieq di Tarakan |
![]() |
---|
Momen Gubernur Kaltara Terjun Langsung Hibur Korban Kebakaran Desa Mansalong Nunukan |
![]() |
---|
Kapolda Kaltara Resmikan Gedung RTMC, Siap Pantau Lalulintas, Tilang Elektronik Diberlakukan Oktober |
![]() |
---|
Wamendiktisaintek Sebut Sekolah Unggul Garuda Jalan Bagi Anak Perbatasan Kaltara ke Kampus Top Dunia |
![]() |
---|
Segera Dibangun, Pemprov Kaltara Serahkan Sertifikat Lahan Sekolah Garuda ke Kemendikti Saintek |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.