Viral di Medsos

Profil Haji Isam, Dari Tukang Ojek Jadi Crazy Rich Kalsel, Pernah Terjerat Kasus Suap Pajak

Profil Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam, pengusaha kaya yang dijuluki Crazy Rich Kalsell viral di sosmed, pernah terjerat kasus suap pajak.

Penulis: Maharani Devitasari | Editor: Sumarsono
Kompas.com
Profil dan Kontroversi Andi Syamsuddin Aryad alias Haji Isam, Crazy Rich Kalsel yang awali karier dari tukang ojek, kini jadi salah satu pengusaha terkaya di Kalimantan. 

TRIBUNKALTARA.COM - Nama Haji Isam atau Andi Syamsuddin Arsyad tengah ramai diperbincangkan di sosial media beberapa hari terakhir.

Sosok Haji Isam mencuat setelah muncul unggahan di salah satu akun sosial media X, @profesor_saham.

"Kalian umur 21 tahun udah jadi apa? Perkenalkan anak Haji Isam, Jhony Saputra Komisaris utama, Crazy Rich Kalimantan."

Penasaran dengan keluarga Jhony, netizen pun mencari tahu siapa sosok ayah Jhony yang kerap disapa Haji Isam tersebut.

Haji Isam
Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam yang tengah jadi perbincangan warganet gegara anaknya, Jhony Saputra yang masih berusia 21 tahun sudah menjabat sebagai Komisaris Utama. (BangkaPos).

Diketahui, Haji Isam adalah salah satu pengusaha terkaya di Pulau Kalimantan hingga dijuluki Crazy Rich Kalsel.

Baca juga: Crazy Rich Surabaya ini Beri Hadiah Kondominium Mewah Untuk Pasangan Maudy Ayunda dan Jesse Choi

Menyebut Haji Isam, nyaris semua orang Kalimantan Selatan mengenalnya. Sosoknya lekat dengan Jhonlin Group, konglomerasi bisnis yang usaha utamanya adalah perkebunan kelapa sawit dan tambang batu bara.

Lantas, siapakah sosok Haji Isam yang ramai disorot netizen ini?

Profil Haji Isam

Haji Isam atau Andi Syamsuddin Arsyad bukanlah orang asli Kalimantan, pria yang lahir pada 1 Januari 1977 ini merupakan perantau sukses dari Bone, Sulawesi Selatan.

Pria 47 tahun ini memiliki rumah megah bak istana di tepi jalan raya di Batu Licin.

Total luas kediamannya disebut-sebut mencapai 20 hektare.

Ia juga cukup dikenal dengan hobi off road dan berburu.

Haji Isam memulai perjalanannya dari titik nol. Kehidupan awalnya diwarnai dengan bekerja sebagai tukang ojek dan sopir pengangkut kayu, di mana ia bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Dia mendapat jalan ke dunia pertambangan lewat seorang pengusaha Tionghoa-Surabaya.

Dari situ, Haji Isam perlahan-lahan membangun kariernya dan berhasil mencapai kesuksesan besar di bidang pertambangan dan perdagangan.

Pada tahun 2003, usaha kerasnya membuahkan hasil ketika ia mendirikan PT Jhonlin Baratama.

Lalu perusahaannya berkembang, termasuk perusahaan perkapalan Jhonlin Marine and Shipping, Jhonlin Air Transport, perusahaan sewa atau rental jet pribadi.

Baca juga: Tom Liwafa Dituding Terlibat Kasus Judi Online Ferdy Sambo, Crazy Rich Surabaya: Silakan Dibuktikan

Kemudian perusahaan biodiesel Jhonlin Agro Raya sampai pabrik gula dan dan perkebunan tebu PT Prima Alam Gemilang, anak perusahaan PT Jhonlin Batu Mandiri. 

Diketahui, Haji Isam juga merupakan keponakan dari Sahbirin Noor, mantan Gubernur Kalimantan Selatan yang tengah terjerat kasus suap pengadaan barang dan jasa di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel.

Kedekatan dengan Pemerintahan

Haji Isam dikenal dekat dengan mantan Predisen ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi.

Ia bahkan pernah menjabat sebagai Wakil Bendahara Tim Pemenangan Jokowi - Ma'ruf Amin.

Sepupu Haji Isam, Andi Amran Sulaiman, saat ini menjabat sebagai Menteri Pertanian yang memainkan peran penting daam kebijakan pertanian nasional.

Selan itu, Dudy Purwagandhi, mantan CEO Jhonlin Air Transport, kini memegang posisi sebagai Menteri Perhubungan yang bertanggung jawab atas pengembangan infrastruktur transportasi.

Kedekatan Haji Isam juga terlihat melalui Sulaiman Umar, yang merupakan suami dari adik Haji Isam dan saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Kehutanan.

Hubungan ini tak hanya memperkuat posisi Haji Isam di dunia bisnis, tetapi juga meningkatkan pengaruhnya dalam ranah politik.

Dengan adanya hubungan ini, Haji Isam mampu memperluas jaringan dan mempengaruhi berbagai kebijakan yang berdampak pada sektor bisnis dan pemerintahan.

Baca juga: Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Jadi Tersangka Kasus Dugaan Suap Proyek, Terungkap Kode Logistik Paman

Kontroversi Haji Isam

Nama Haji Isam pernah menarik perhatian lantaran dugaan menyuap pejabat pajak berkaitan dengan nilai pajak perusahaannya.

Dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta Senin 4 Oktober 2021, sidang itu mengadili terdakwa Angin Prayitno Aji, mantan Direktur Pemeriksaan dan Penagihan di Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak dan Dadan Ramdani selaku Kepala Subdirektorat Kerja Sama dan Dukungan Pemeriksaan di Ditjen Pajak terungkap sepak terjang dugaan penyuapan itu.

Adalah saksi Yulmanizar yang juga mantan anggota tim pemeriksa pajak di Ditjen Pajak  yang menyebut keterlibatan Haji Isam dalam Berita Acara Perkara no 41 itu. 

Yulmanizar mengaku sempat bertemu orang bernama Agus Susetyo yang tak lain adalah  konsultan pajak PT Jhonlin milik Haji Isam

Dalam pertemuan itu, Yulmanizar menyebut Jhonlin minta agar nilai perhitungan pajak PT Jhonlin Baratama dikondisikan Rp 10 miliar saja.

Yulmanizar menyebut, dalam pertemuan itu, permintaan pengkodisian nilai pajak Jhonlin adalah permintaan langsung dari pemilik PT Jhonlin Baratama yakni Samsuddin Andi Arsyad atau Haji Isam. 

Baca juga: Lagi! Video Ismail Bolong Halau Petugas KPHP Santan di Lokasi Diduga Tambang Batu Bara Ilegal Viral

Menelusuri kepemilikan Haji Isam di Jhonlin Baratamata juga nampak dari data Kemenkumham.

Jhonlin Baratama dimiliki Jhonlin Group dengan kepemilikan 408.000 saham atau senilai Rp 40,8 miliar.

Lalu ada nama Hj Nurhayati sebanyak 359.840 saham atau senilai Rp 35,9 miliar, sementara Haji Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam sendiri 32.160 atau senilai Rp 3,2 miliar.

Perusahaan ini memiliki modal dasar sebanyak Rp 320 miliar dengan modal ditempatkan senilai Rp80 miliar.

(*)

Baca berita terkini Tribun Kaltara di Google News

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved