Berita Tarakan Terkini

Inflasi Kalimantan Utara pada November 2024 Masih Terjaga, Ayam dan Ikan Bandeng Sumbang Deflasi

Komoditas ikan layang, ikan bandeng dan ayam penyumbang deflasi di Kalimantan Utara. Meskipun begitu, inflasi masih tetap terjaga November 2024.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Aktivitas pedagang di Pasar Gusher Tarakan untuk. ayam dan ikan berikan andil sumbang deflasi di Tarakan, Kalimantan Utara. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - KPwBI Kaltara merilis data perkembangan inflasi di Kalimantan Utara pada November 2024. Bahwa inflasi masih tetap terjaga pada kisaran target 2,5 plus satu persen.

Berdasarkan data BPS dari gabungan tiga kabupaten dan kota, IHK Kalimantan Utara pada November 2024 tercatat deflasi sebesar  minus 0,12 persen  mounth to mounth. Ini menurun dari bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,17 persen mounth to mounth. 

"Secara tahunan, inflasi gabungan 3 (tiga) kabupaten atau kota IHK Provinsi Kalimantan Utara tercatat sebesar 1,68 persen years on years (yoy), lebih tinggi dari capaian nasional yang mengalami inflasi sebesar 1,55 persen," beber Kepala KPwBI Kaltara, Wahyu Indra Sukma dalam rilisnya.

Wahyu Indra Sukma mengungkapkan, dari sisi deflasi month-to-month gabungan tiga  kabupaten/kota IHK Provinsi Kalimantan Utara pada November 2024 mayoritas didorong  kelompok makanan, minuman dan tembakau terutama komoditas ikan layang dan ikan bandeng beri kontribusi minus 0,07 persen.

Baca juga: Inflasi Kaltara Agustus 2024 Capai Angka 1.59 Persen, Lebih Rendah dari Bulan Sebelumnya

"Ada juga daging ayam ras ikut andil 0,06 persen, telur ayam ras berikan andil minus 0,03 persen dan bayam memberikan kontribusi 0,03 persen. Penuruan pada komoditas ikan layang disebabkan oleh melimpahnya stok sejalan dengan tibanya masa panen tambak dan pasokan barang dari Sulawesi dan Malaysia," papar Wahyu.

Selain itu ada juga harga daging ayam ras disebabkan oleh front loading stock barang menuju HBKN Nataru. Ia melanjutkan,  di sisi lain, inflasi pada bulan laporan didorong pada komoditas tomat  memberikan andil 0,09 persen,  bawang merah memberikan 0,09 persen, emas perhiasan  0,03 persen, minyak goreng  0,02 persen dan ikan mujair  0,01 perseb. 

"Peningkatan harga tomat dan bawang merah disebabkan oleh hujan yang intens di akhir tahun dan stok yang mulai berkurang di Provinsi Kaltara, sedangkan harga emas disebabkan oleh menguatnya komoditas emas dunia akibat ketidakpastian global," paparnya.

Wahyu Indra Suka menambahkan,  dalam rangka menjaga inflasi berada dalam kisaran target 2024, TPID se-Provinsi Kaltara secara konsisten terus bersinergi dalam pengendalian inflasi

"Beberapa strategi berlandaskan 4K atau keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif) telah dilaksanakan," ujarnya.

Wahyu Indra Sukma, Kepala KPwBI Kaltara.
Wahyu Indra Sukma, Kepala KPwBI Kaltara. (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

Kemudian juga ada rakortek TPID Tarakan dan Capacity Building TPID Tarakan pada 8 November 2024 kemarin, Rakor TPID Kaltara dan Asesmen Ekonomi Kaltara pada 15 November 2024, Rakor Proyeksi Inflasi dan Pengendalian Inflasi menuju Pilkada 19 November 2024, Rapat Koordinasi KAD Perumda Tarakan dan Sulawesi pafa 27 November 2024, HLM TPID Tarakan penguatan strategis pengendalian inflasi menjelang natal dan tahun baru (29 November 2024). 

(*)

Penulis: Andi Pausiah 

 

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved