Harap Pemerintah Beri Solusi, Petani di Tanjung Palas Bulungan Kaltara Keluhkan Sulitnya Dapat Pupuk

TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN - Para petani di daerah Karang Jenawi, Desa Gunung Putih, Kecamatan Tanjung Palas, Bulungan, Kalimantan Utara ( Kaltara), mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi.

Adalah Anto (38 tahun), salah satu petani sayuran yang mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk.

Apalagi petani seperti Anto yang memilih menjadi petani mandiri dan tidak tergabung dengan kelompok tani. 

“Saya membeli pupuk non subsidi, tetapi kadang juga membeli pupuk subsidi dari anggota kelompok tani yang tidak menggunakan jatah pupuknya,” ujar pria asal Jawa Timur ini saat dijumpai di lahannya, Senin (16/12/2024).

Baca juga: Kementan Bagi 400 Paket Sayur dan Buah Holtikultura Gratis, Warga Tarakan Antusias Antre Sejak Pagi

Masuk dalam kelompok tani memang selalu memberi manfaatkan yang diharapkan.

Banyak pertimbangan yang sering membuat petani enggan bergabung di kelompok tani.

Dia mengungkapkan, sulitnya mendapatkan pupuk berpengaruh dengan tanaman jagung dan sayur mayur yang dibudidayakan di lahan miliknya. 

"Kalau kurang pupuk, jelas tanamanya kurang subur. Hasilnya juga kurang," kata dia. 

Anto pun mewakili sejumlah petani lainnya yang bernasib sama.

Mereka berharap pemerintah daerah memberikan solusi.

Salah satunya dengan tetap memperhatikan para petani mandiri, yang tak tergabung dalam kelompok tani.

Di Karang Jinawi, Anto menggarap lahan kurang lebih satu hektar.

Dia menanam berbagi jenis tanaman hortikultura seperti  Jagung, Terong, Cabe, Kangkung, Bayam dan lainnya. 

Baca juga: 22 Pantun Manfaat Sayur, Pengetahuan Penting yang Bisa Diajarkan Orangtua kepada Buah Hati, Bagikan

“Harga di pasar meskipun biasa turun, tetapi masih ada untunglah,” ujar Anto.

Menurutnya, potensi pertanian hortikultura di Kabupaten Bulungan memilki potensi yang menjanjikan.

Meskipun terjadi fluktuasi harga, tetapi hasil-hasil panen hortikultura masih memberi potensi keuntungan bagi petani. 

(*)

Penulis: Edy Nugroho