Berita Bulungan Terkini

Warga Desa Long Beluah Bulungan Bakar 150 Lemang, Sambut Tahun Baru dengan Konvoi Keliling Kampung

Masyarakat Desa Long Beluah, Kecamatan Tanjung Palas Barat, Bulungan rayakan malam pergantian tahun dengan makan bersama di masing-masing RT.

Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
(HO/Riski)
Masyarakat RT 08 Desa Long Beluah, Kecamatan Tanjung Palas Barat, Kabupaten Bulungan, Kaltara saat membakar lemang, Selasa (31/12/2024). 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Masyarakat Desa Long Beluah, Kecamatan Tanjung Palas Barat, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara ( Kaltara ) rayakan malam pergantian tahun dengan makan bersama di masing-masing RT.

Tak hanya dengan makan bersama, masyarakat Desa Long Beluah juga mengadakan konvoi motor dengan meriah diiringi bunyi klakson dan knalpot brong tepat di malam pergantian tahun pukul 00.00 WITA.

Konvoi dimulai dari RT 01 menuju ke RT 12 di jembatan penghubung Desa Long Beluah dengan Desa Long Sam di Jl Piner hingga beberapa putaran sebelum akhirnya kembali ke tempat kumpul masing-masing RT.

Meski dalam suasana hujan, masyarakat tetap antusias menyambut tahun baru 2025 dengan berbagai cara termasuk dengan menyalakan kembang api.

Baca juga: Malam Tahun Baru di Tana Tidung, 1 Unit Sepeda Motor Terbakar di Lapangan RTH Djoesoef Abdullah   

Untuk acara makan bersama, setiap RT diminta untuk menyumbangkan dana sesuai kesepakatan masing-masing warga.

Diungkap Ketua RT 08 Desa Long Beluah, Amat kepada TribunKaltara.com untuk di RT warganya diminta untuk menyumbangkan uang Rp 20 ribu, 1 kg beras ketan dan 1 kg beras per keluarga.

"Kalau kami iuran itu Rp 20 ribu, ada juga beras ketan sama beras biasa masing-masing 1 kg untuk tiap keluarga," ungkap Amat, Rabu (1/1/2025).

Ditentukan iuran wajib Rp 20 ribu sengaja dilakukan agar tidak terlalu memberatkan bagi keluarga berpenghasilan rendah.

"Sengaja kami tarik segitu aja karena belum tentu semua warga kami mampu kalau diatas itu, sebetulnya kami tidak paksakan juga untuk iuran kalau mau datang langsung datang aja cuma kadang kan orang-orang ni sungkan kalau ikut begitu tidak sumbang apa-apa," imbuhnya.

Ia jelaskan uang hasil sumbangan yang dikumpulkan dari warga akan digunakan untuk membeli bahan masakan yang akan disantap bersama seluruh warga RT 08.

"Uang itu kami pakai untuk beli bahan-bahan seperti ayam, bumbu-bumbu apa segala macam gitu kan terus kalau beras ketan itu kami pake buat lemang, yang beras kami buat buras," jelasnya.

Tak hanya sumbangan wajib, beberapa warga juga dengan suka rela menambah sumbangan dengan jumlah yang lebih banyak baik berupa uang tunai maupun kebutuhan lainnya.

"Ada juga masyarakat kita yang nyumbang diluar sumbangan wajib itu kayak Bapak David Subandar itu ada Rp 5 juta dia sumbang terus lain lagi yang lain sumbang bahan-bahan tambahan," ucapnya.

Ia sampaikan semua bapak-bapak yang ada di RT secara gotong royong mencari bambu di kebun warga untuk digunakan membuat lemang, sedangkan ibu-ibu bertugas untuk membuat makanan lainnya termasuk buras.

"Kami juga gotong royong yang bapak-bapaknya ambil bambu untuk bikin lemang kalau ibu-ibunya bagian masak kayak rica-rica, ayam masak kecap, sama buras begitu," ujarnya.

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved