Berita Bulungan Terkini

Harga Daging dan Telur Ayam di Pasar Induk Tanjung Selor Masih Mahal, Rp 55.000 dan Rp 65.000 Per Kg

Hampir satu pekan pasca awal tahun baru, harga daging ayam potong di Pasar Induk Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan masih mahal.

Penulis: Desi Kartika Ayu | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com / Desi Kartika Ayu Nuryana
Harga ayam dan telur masih mahal di Pasar Induk Tanjung Selor. (TribunKaltara.com / Desi Kartika) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Hampir satu pekan pasca awal tahun baru, harga daging ayam potong di Pasar Induk Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan masih mahal.
 
Terpantau harga daging ayam potong di Pasar Induk Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan masih bertahan di angka Rp 55.000 per Kilogram (Kg) untuk ayam dengan kondisi bersih. Sedangkan untuk ayam dengan kondisi kotor masih diharga Rp 53.000 /Kg.
 
Kenaikan harga daging ayam potong telah terjadi sejak menjelang pelaksanaan hari raya Natal hingga pasca awal tahun baru ini.
 
Sama halnya dengan harga daging ayam potong, harga telur di Pasar Induk Tanjung Selor juga masih cukup tinggi. 

Baca juga: Permintaan Dipastikan Naik saat Ramadan 2024, Disperindagkop Malinau Sebut Stok Daging Ayam Surplus

Hingga hari ini (Minggu, 5/1/2024) harga telur ayam masih bertahan di angka Rp 65.000 – Rp 66.000 untuk setiap piringnya.

Kenaikan harga dua komoditas ini tidak hanya dikeluhkan oleh para penjual, namun beberapa pembeli juga mengeluhkan berkenaan dengan naiknya beberapa bahan pokok penting di Pasar Induk Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan.
 
Salah satunya Melta warga Desa Teras Baru, Kecamatan Tanjung Palas yang tengah berbelanja kebutuhan pelaksanaan rangkaian tahun baru untuk gereja.
 
“Belum ada yang turun sejak perayaan Natal. Telur masih Rp 65.000 kalau langsung angkut, beda lagi kalau kita pilih Rp 66.000 satu piringnya. Jadi satu ikat itu Rp 325.000 – 330.000,” kata Melta, Minggu (5/1/2024).
 
Meskipun harga-harga komoditas di Pasar Induk Tanjung Selor masih terbilang mahal, ia tetap memutuskan untuk membeli nya. Meskipun kuantitas yang dibeli harus dikurangi.
 
“Harga daging ayam sama telur ini sudah seperti harga emas saja, ikut naik juga. Kalau emas naik kita bisa untuk tidak beli dulu, tapi kalau kebutuhan untuk dimakan tidak bisa apalagi ini untuk acara kan. Jadi untuk menyesuaikan budget kami kurangi jumlahnya saja,” terangnya.
 
Demikian beberapa pedagang di Pasar Induk, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan salah satunya Anca, pihaknya tidak dapat memastikan hingga kapan harga kebutuhan bertahan pada harga yang cukup tinggi.

Baca juga: Daging Ayam Naik Saat Natal dan Tahun Baru, Penjual Minta Pemerintah Bangunkan Pabrik Pakan Ayam

Meskipun hal ini juga mempengaruhi daya beli masyarakat, pihaknya tetap bersyukur karena masih tetap ada pembeli yang membeli dagangannya.
 
“Kita tidak tahu sampai kapan, tergantung dari pasokan juga. Kalau masih mahal kita juga jual mahal. Kalau berpengaruh sama pembeli ya tentu berpengaruh, kadang orang beli 5 Kg dikurangi jadi 4 Kg atau 3 Kg,” sebutnya.
 
(*)

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved