Berita Tana Tidung Terkini
Harga Cabai di Tana Tidung Kian Meroket hingga Rp 170 Ribu Per Kg, Ini Respon Pemilik Warung
Tingginya harga cabai yang dipasarkan di KTT sejak menjelang Natal dan Tahun Baru hingga kini tentu menjadi keluhan bagi masyarakat.
Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Tingginya harga cabai yang dipasarkan di Kabupaten Tana Tidung ( KTT ), Kalimantan Utara sejak menjelang Natal dan Tahun Baru hingga kini tentu menjadi keluhan bagi masyarakat terutama bagi pemilik warung makan.
Salah satunya Erna, pemilik warung makan di Jl Jenderal Sudirman, Tideng Pale, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara.
Kepada TribunKaltara.com Haji Erna menyampaikan keluhannya terkait tingginya harga cabai yang dijualkan di Pasar Imbayud Taka Tideng Pale, Senin (13/1/2025).
Di mana ia mengungkap saat harga cabai sedang normal ia bisa membelinya sebanyak 3 hingga 4 kg sebagai persediaannya.
Baca juga: Pasca Nataru Harga Cabai di Pasar Imbayud Taka Tideng Pale KTT Meroket Naik, Rp 170 Ribu Perkilo

Namun setelah harga cabai di Kabupaten Tana Tidung melambung tinggi, ia hanya bisa membeli dalam jumlah sedikit agar tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya.
"Sekarang saya kurangi kalau dulu biasa kita beli 3 sampai 4 kilo tapi sekarang beli seadanya aja paling setengah kilo yang penting cukup aja buat sambel," ungkap Haji Erna.
Ia mengatakan terpaksa membeli stok cabai dalam jumlah kecil karena harus mempertimbangkan kebutuhan bahan-bahan lainnya.
"Sekarang mahal kan lombok ini kalau kita beli tiga kilo berapa sudah belum lagi beli bahan yang lain kan," katanya.
Meskipun harga cabai sedang tinggi, namun ia tidak pernah membatasi jika ada ada pembeli yang Ingi menggunakan banyak sambel.
"Baru pembeli ini juga kan kadang ambil sambel tu banyak-banyak tapi kalau saya terserah mereka mau ambil banyak atau tidak, saya tidak pernah batasi juga," tuturnya.
Namun karena sambel hanya sebagai pelengkap dalam menu jualannya, sehingga meskipun harga cabai sedang mahal, ia tetap bisa mendapat keuntungan dari berjualan makanan.
"Tidak bisa juga kita bilang jangan ambil banyak lombok karena mahal, tapi Alhamdulillah ada aja untungnya karena kan bukan dari sambel itu aja pemasukannya," tambahnya.
Ia juga mengaku tidak pernah menambahkan bahan tambahan kedalam sambelnya untuk membuat rasa lebih pedas agar tidak mengubah rasa dari sambel yang biasa ia buat.
Baca juga: H-2 Natal 2024, Harga Cabai dan Tomat di Pasar Imbayud Taka Tideng Pale Tana Tidung Kaltara Meroket

"Tidak pernah juga saya tambahin bahan lain di sambel itu kayak bubuk cabai instan kah atau merica supaya tambah pedas tetap bahan alami saja saya pakai supaya tetap sama rasanya seperti yang biasa saya buat," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan harga cabai yang dijual di Pasar Imbayud Taka Tideng Pale, yaitu Rp 170 ribu dari yang biasanya hanya Rp 80 ribu.
(*)
Penulis : Rismayanti
Progres Puspem Tana Tidung, Kantor Bupati dan DPRD Ditarget Rampung 2026 |
![]() |
---|
Landscape Kantor Bupati Tana Tidung Digarap Bertahap, Anggaran Capai Rp6 Miliar |
![]() |
---|
3 Titik Lokasi Pembangunan Dapur MBG di Tana Tidung sudah Ditinjau Kemendagri dan Kementerian PUPR |
![]() |
---|
Galeri Foto Pekan Budaya Daerah di RTH Djoesoef Abdullah Tana Tidung Kaltara |
![]() |
---|
Peserta Pekan Budaya Daerah Tana Tidung Kaltara Ikuti Lomba untuk Lestarikan Tradisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.