Berita Tarakan Terkini

KPH Tarakan Tingkatkan Produksi Minyak Kayu Putih, Gandeng Kelompok Tani: Sehari Hasilkan 4 Liter

UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan atau KPH Tarakan tingkatkan produksi minyak kayu putih, gandeng Kelompok Tani, per hari bisa menghasilkan 4 liter.

Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim/Dwi Ardianto
Proses panen tanaman hingga produksi minyak kayu putih di Ekowisata Gunung Selatan yang berlangsung di pabrik penyulingan yang dikelola UPTD KPH Kota Tarakan, Kalimantan Utara. 

- Botol 60 ml seharga Rp 50 ribu

"Produksi harian kami mencapai 4 liter, dengan potensi pendapatan sekitar Rp 4 juta per hari.

Kami optimis bisa meningkatkan kapasitas produksi seiring dengan bertambahnya jumlah tanaman," ujar Ridwanto.

Kegiatan penanaman minyak kayu putih ini merupakan hasil kolaborasi dengan BPDAS Mahakam Berau sejak 2014.

produksi kayu putih
Proses panen tanaman hingga produksi minyak kayu putih di Ekowisata Gunung Selatan yang berlangsung di pabrik penyulingan yang dikelola UPTD KPH Kota Tarakan, Kalimantan Utara.

Hingga tahun ini, BPDAS telah memberikan bantuan bibit sebanyak 600 ribu batang.

Selain itu, dukungan juga datang dari Dinas Kehutanan dan KPH sendiri, yang turut membantu pengadaan bibit dan pelatihan kepada masyarakat.

Salah satu kawasan andalan penghasil bahan baku minyak kayu putih adalah kawasan Gunung Selatan, yang dikelola oleh Gapoktanhut Lestari Gunung Selatan.

Kawasan ini memiliki izin pengelolaan seluas 105 hektare, dengan 34 anggota yang terbagi dalam dua Kelompok Tani.

Edi Aoi, salah satu anggota Gapoktanhut Lestari Gunung Selatan menuturkan, kelompoknya mampu menghasilkan sekitar 1 ton kayu putih setiap kali panen, dengan harga jual Rp 2 ribu per kilogram.

"Budidaya minyak kayu putih menjadi salah satu sumber pendapatan utama kami. Selain manfaat ekonomi, tanaman ini juga memberikan dampak positif bagi lingkungan," ujarnya.

Tanaman minyak kayu putih memiliki akar yang kuat untuk mencegah longsor, terutama karena wilayah Gunung Selatan cenderung gersang dan berpasir.

Baca juga: Cegah Konflik Masyarakat Sekitar Hutan dengan Perusahaan, KPH Bulungan Sosialiasikan Permen LHK

Selain itu, tanaman ini juga membantu mencegah serangan hama pada tanaman lain dan berkontribusi pada penghijauan kawasan.

"Kami menjaga hutan tetap lestari dan mematuhi aturan yang berlaku. Izin yang diberikan kepada kami dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menjaga keberlanjutan kawasan," tambah Edi.

Ridwanto menambahkan, pada 2018, pihaknya mendirikan pabrik penyulingan dengan kapasitas 1 ton bahan baku yang dibantu oleh BPDAS.

Namun, pabrik tersebut belum beroperasi maksimal karena kendala teknis.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved