Berita Nasional Tekini

Sultan HB X ke Merapi Bersama Pemuda Lintas Agama, Ada Apa?

Sri Sultan HB X bersama para Ketua Umum organisasi pemuda lintas agama ke Gunung Merapi tepatnya di Nawang Jagad, Kaliurang, Pakembinangun, Sleman.

TRIBUNKALTARA.COM / HO
Sri Sultan HB X bersama para Ketua Umum organisasi pemuda lintas agama ke Gunung Merapi tepatnya di Nawang Jagad, Kaliurang, Pakembinangun, Sleman Yogyakarta pada Senin (20/01/2025). 

Gusma menekankan pentingnya aksi nyata untuk merawat lingkungan, yang ia kaitkan dengan filosofi Memayu Hayuning Bawana dari Keraton Yogyakarta serta ensiklik Paus Fransiskus, Laudato Si tentang merawat Rumah Bersama yakni Bumi.   

Gusma juga menegaskan bahwa menjaga lingkungan adalah bagian tak terpisahkan dari menjaga Indonesia dan dunia dari ancaman bencana.

“Ketika alam kita rawat, ia akan bersahabat dengan kita. Demikian pula sebaliknya," paparnya.

Oleh karena itu, Gusma menyerukan kepada para pemuda untuk mengambil peran lebih besar dalam isu lingkungan. 

Adapun, Addin Jauharudin melihat hubungan filosofis antara pohon dan Indonesia.

Ia mengibaratkan, pohon dengan negara Indonesia.  

Tumbuhnya dahan, ranting, daun dan bunga dari satu pohon merupakan cerminan Indonesia.

Pohon Indonesia harusnya tumbuh mekar dan menghasilkan buah  kesejahteraan, keamanan dan kenyamanan bagi para penduduk nya.

Sementara akar pohon adalah kerajaan kerajaan nusantara yang telah membentuk perlintasan agama, budaya dan tradisi dan melahirkan republik indonesia

"Oleh karena itu, kita harus melihat sejarah di mana Indonesia berasal dari kumpulan kerajaan-kerajaan. Oleh karena itu, Indonesia jangan dipisahkan dari akarnya yakni kerajaan-kerajaan yang dulu membangun negara Indonesia. Tugas bangsa Indonesia adalah memupuk dan merawatnya  dengan menyiram, memberi pupuk, membersihkan dari rumput ilalang dan memberi jalan sinar matahari untuk terus bisa hidup sehat tumbuh berkembang dan maju," ujarnya.

Menurut Addin, nilai luhur yang berasal dari kerajaan-kerajaan merupakan kearifan lokal.

Oleh karenanya membangun Indonesia  Emas harus menggunakan kearifan lokal sebagai akar pembangunan. 

"Kearifan lokal harus menjadi akar yang akan menguatkan pohon ke-Indonesiaan.  Pohon ini akan dirawat oleh dahan dan ranting kebhinnekaan. Ia akan menghasilkan buah dan bungan persatuan, kesejahteraan, kemajuan, serta ketahanan bangsa dan negara,“ ujar Addin.

Pemuda Aktif Berperan

Sahat MP Sinurat melihat kerjasama ini dari sudut pandang sejarah.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved