DPRD Tarakan Tinjau Embung Rawasari
RT 15 Karang Harapan Akui 80 Persen Warga Terdampak Banjir, Harap DPRD Tarakan Bangun Jembatan Layak
Salah satu wilayah RT di Kelurahan Karang Harapan terdampak banjir adalah RT 15. Setiap kali musim penghujan tiba, di RT 15 80 persen warga terdampak.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Salah satu wilayah RT di Kelurahan Karang Harapan terdampak banjir adalah RT 15. Setiap kali musim penghujan tiba, di RT 15 80 persen warga terdampak dan tergenang.
Inu diakui Ketua RT 15 Kelurahan Karang Harapan, Syamsuddin.
Aspirasi dari warga cukup banyak alternatifnya. Karena rombongan mengunjungi Embung Rawasari yang berada di Kelurahan Karang Harapan, ia ingin fokus memnahas di titik embung.
Bahwa berdasarkan penuturan warga, ketika hujan tiba dan banjir, ada wilayah yang mengalami kosong alias tidak dialiri air namun di depan are 613 jalan sudah tergenang karena banjir meluap.
Baca juga: BREAKING NEWS Tinjau Embung Rawasari Tarakan, Bakal Lakukan Pengerukan, Solusi Atasi Banjir 613
"Artinya dua sungai atau dua kanal di sini tidak bisa menampung penuh. Jadi saya usulkan apakah sungai diperdalam atau jalan masuk ke sungai dilebarkan. Itu alternatif," papar Syamsuddin.
Ia melanjutkan ini hanya alternatif saja yang diusulakan ke Balai Wilayah Sungai V. Karena menurutnya, sungai tidak mampu menampung.
Kondisi banjir di kawasan 613 dan sekitarnya sudah terjadi berulang di 5 tahun terakhir.
"Namun tidak sering. Di jalur sungai juga ada lebaran sungai di titiknya menyempit perlu diluruskan disamakan," ujar Syamsudin.
Dalam pertemuan tadi ada permintaan agar penanganan jembatan kayu yang banyak memenuhi sepanjang aliran sungai menuju embung untuk dibersihkan karena kaki jembatan mengganggu jalannya air.
Sehingga solusinya perlu pembangunan jembatan penyeberangan yang layak dan tak mengganggu aliran air saat banjir.
Lurah Karang Harapan, Wilson Simon yang turut hadir menyampaikan dalam paparannya, yang menjadi persoalan, memang ada juga kesalahan dari warga karena banyak dibangun jembatan kayu penyeberangan. Namun oleh warga meminta solusi dibuatkan jembatan layak sesuai aturan.
Kemudian jika ada komitmen dari DPRD misalanya bisa bantu warga bisa melalui dana pokir sehingga dibangunkan beberapa jembatan layak dan jembatan kayu saat ini dibersihkan, maka warga tentu menerima.
Munculnya ini salah satu penyebabnya ada jembatan warga yang ada tiang.
Lalu saat banjir, sampah mengalir menutup jembatan dan terjadilah mampet.
Namun tentu tak bisa mencari siapa pembuang sampah sembarangan.
Baca juga: Langganan Banjir, Masyarakat Desa Buluh Perindu Minta Pemkab Bulungan Lakukan Penggerukan Sungai
"Karena bukan sampah pun pasti terbawa. Dan itulah menghalangi drainase kita dari depan. Ini akan dikoordinasi denganw warga," paparnya.
Kemudian persoalan anggaran saat ini tidak ada dianggarkan. Sehingga dimungkinkan bisa melalui solusi pokir DPRD di perubahan atau APBD-P.
"Selama ini kan kami kerja sama dengan PU," tukasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah
Kelurahan Karang Harapan
Embung Rawasari
TribunBreakingNews
embung
hujan
Running News
banjir
DPRD Tarakan
Tarakan
Ini Penjelasan Kepala Balai Wilayah Sungai, Soal Embung Rawasari di Tarakan Tidak Bisa Dibongkar |
![]() |
---|
Atasi Banjir di Kawasan 613 Raja Alam, DPUPR Tarakan Bakal Lakukan Pengerukan, Solusi Jangka Pendek |
![]() |
---|
Keluhan Korban Banjir di Tarakan: Sulit Tidur Nyenyak, Mesin Laundry Sering Rusak, Usaha Terhenti |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Tinjau Embung Rawasari Tarakan, Bakal Lakukan Pengerukan, Solusi Atasi Banjir 613 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.