Berita Nunukan Terkini

Warga Krayan Selatan Gotong Royong Benahi Landasan Pacu 2 Bandara, Camat Akui Tiap Tahun Beri Usulan

Warga Kecamatan Krayan Selatan, Kabupaten Nunukan, Kaltara gotong royong benahi landasan pacu dua Bandara sekaligus, Sabtu (08/03/2025), siang.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
HO/ Oktavianus Ramli
BENAHI LANDASAN PACU - Warga Kecamatan Krayan Selatan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) gotong royong benahi landasan pacu dua Bandara sekaligus, Sabtu (08/03/2025), siang. (HO/ Oktavianus Ramli). 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Warga Kecamatan Krayan Selatan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) gotong royong benahi landasan pacu dua bandara sekaligus, Sabtu (08/03/2025), siang.

Dua bandara yang dibenahi landasan pacunya oleh warga yakni Buduk Sia, Long Layu dan Bandara Tang Laan/Pa'Upan.

Camat Krayan Selatan, Oktavianus Ramli mengatakan dari dua bandara tersebut, yang selalu aktif beroperasi adalah Buduk Sia, Long Layu yang merupakan ibukota kecamatan.

"Bandara Buduk Sia, Long Layu yang selalu digunakan, karena SOA ( Subsidi Ongkos Angkut ) barang dan penumpang dari pemerintah daerah melalui Bandara Long Layu," kata Oktavianus Ramli kepada TribunKaltara.com.

Baca juga: DPRD Kaltara Minta Pemprov Dorong Pencabutan Moratorium DOB, Arming: Krayan Harus Dimekarkan

Menurutnya landasan pacu kedua Bandara tersebut, masih berbentuk tanah. Sehingga saat musim hujan, pesawat perintis tak bisa mendarat di Bandara tersebut.

Lantaran landasan pacu menjadi licin dan tergenang air serta lumpur.

"Kegiatan gotong royong warga benahi Bandara dibantu oleh pihak MAF secara teknis, tenaga, dan dana yang dapat mereka bantu. Hampir dua bulan curah hujan tinggi, mengakibatkan jalan dan Bandara rusak. Sekarang ini jalan rusak parah," ucapnya.

Lanjut Oktavianus,"Kalau Bandara sudah tidak bisa didarati pesawat, maka Krayan Selatan terisolasi dengan daerah lain. Hujan setiap hari," tambahnya.

Untuk Bandara Buduk Sia, Long Layu didarati Pesawat Casana seperti Susi, Smart, dan MAF dengan kapasitas penumpang 6-7 orang.

Sedangkan di Bandara Tang Laan/Pa'Upan hanya Pesawat MAF yang mendarat.

Baca juga: Penutupan Pintu Sempadan Malaysia di Krayan Sebabkan Bapok dan BBM Langka, Harga Melambung Tinggi

"Jadwal pesawat seminggu sekali. Pesawat MAF itu sewaktu-waktu dibutuhkan untuk hal yang bersifat emergensi. Seperti orang sakit, pasien rujukan dan alat transportasi yang memuat orang meninggal dunia," ungkapnya.

Saat ini yang bisa dilakukan masyarakat hanya gotong royong membenahi landasan pacu Bandara.

"Anggaran dari pemerintah tidak ada. Setiap tahun kami usulkan dalam Musrenbang, tapi sampai hari ini belum ada," tutur Oktavianus.

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved