Berita Bulungan Terkini

RSDSS Tanjung Selor Hasilkan Limbah Medis 4 Ton per Bulan, Begini Cara Penanganannya

Tak punya fasilitas pemusnahan, RSDSS Tanjung Selor rutin kirim limbah medis ke Kaltim dengan biaya Rp 39.000 per kg, hasilkan 4 ton per bulan.

Penulis: Edy Nugroho | Editor: Cornel Dimas Satrio
ISTIMEWA
BELUM DIFUNGSIKAN - Tempat pengelolaan limbah medis dengan alat insinerator di Tengkapak, Tanjung Selor, Bulungan. Alat ini belum difungsikan. (ISTIMEWA) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Aktivitas medis di Rumah Sakit Daerah Soemarno Sosroatmodjo (RSDSS) Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara, menghasilkan setidaknya 4 ton limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) per bulan. 

Karena di Bulungan belum memiliki alat pemusnahan limbah B3, selama ini pemusnahan limbah medis RSDSS Tanjung Selor dilakukan di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).

Ketergantungan pada daerah lain dalam hal penanganan limbah medis itu, disebabkan tidak tersedianya sarana maupun fasilitas pemusnahan limbah medis di Kalimantan Utara ( Kaltara).

Direktur RSDSS Tanjung Selor dr Widodo mengakui, limbah medis yang rata-rata per bulannya mencapai 4 ton.

Selama ini, kata dia, limbah medis diangkut secara rutin tiap pekan dari Tanjung Selor ke Balikpapan menggunakan kendaraan khusus.

"Kenapa Balikpapan, karena disana yang terdekat. Mereka memiliki alat pembakaran limbah medis yang memadai," ungkap Widodo.

Baca juga: Dilengkapi Fasilitas Modern, Ruang Perawatan VIP RSDSS Tanjung Selor Ditarget Beroperasi Tahun ini

Biaya yang dikeluarkan rumah sakit untuk penanganan limbah medis ini cukup mahal.

Untuk 1 Kilogram (Kg) limbah medis, dikenakan biaya sebesar Rp 39 ribu. Biaya tersebut mencakup biaya angkut dan pemusnahan.

Jika dirata-rata per bulan limbah yang dihasilkan mencapai 4 ton per bulan, maka pihak rumah sakit milik pemerintah kabupaten Bulungan itu harus mengeluarkan biaya angkut Rp 156.000.000 tiap bulan. Dengan asumsi penghitungan Rp 39.000 per satu kg. 

Widodo mengungkapkan, salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemprov Kaltara telah mengupayakan tersedianya fasilitas penanganan limbah medis di daerah Tengkapak, Tanjung Selor, Bulungan

Namun demikian, sampai saat ini belum diketahui apakah insinerator yang dikabarkan selesai pembangunannya pada 2024 lalu itu, sudah bisa dioperasikan.

"Kami jajaran direksi sudah pernah ke sana untuk melakukan survei. Namun belum dioperasikan. Tentu ketika itu beroperasi, kami akan manfaatkan fasilitas yang ada di daerah sendiri," ucap Widodo seraya menyebut, proses perizinan pengolahan limbah medis tidak mudah.

Tawaran kerjasama untuk penanganan limbah medis di RSDSS Tanjung Selor pernah diajukan sejumlah pihak. Namun menurut Widodo, PT Mitra Hijau Asia yang menjadi rekanan mereka saat ini, menawarkan harga yang paling murah.

Sementara itu, untuk pengangkutan limbah medis dilakukan secara fleksibel menyesuaikan volume.

"Tergantung volumenya. Kalau banyak (limbah medis), bisa satu minggu sekali. Tapi normalnya dua minggu sekali," lanjutnya.

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved