Berita Bulungan Terkini

Pupuk Subsidi Sulit Terjangkau di Desa, Pemkab Bulungan Siapkan Subsidi Ongkos Angkut

Petani di Desa Pejalin Bulungan Kalimantan Utara mengeluhkan suliit mendapatkan pupuk bersubsidi. Hal ini dikarenakan biaya angkut.

Penulis: Edy Nugroho | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ EDY NUGROHO
MAJUKAN PERTANIAN - Bupati Bulungan Syarwani, saat melakukan panen padi di Desa Pejalin, Tanjung Palas, Bulungan, Kaltara, Rabu (09/04/2025). 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Para petani di sejumlah desa di Bulungan, utamanya yang jauh dari perkotaan kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi. Kalaupun dapat harganya sudah tinggi. Bahkan hampir sama dengan pupuk Non Subsidi.

Hal ini diakui oleh Bupati Bulungan Syarwani saat berjumpa dengan para petani di Desa Pejalin, Tanjung Palas, Bulunngan Kalimantan Utara belum lama ini.

Dia mengakui, distribusi pupuk yang disubsidi pemerintah, masih mengalami persoalan. Terdapat perbedaan harga antara wilayah perkotaan dengan desa

Disparitas harga pupuk ini, disebabkan sejumlah faktor. Di antaranya biaya angkut dari ibu kota kabupaten ke wilayah kecamatan dan desa-desa.

Baca juga: Bupati Bulungan, Syarwani Sebut Masalah Subsidi Pupuk Masih jadi PR

Bupati Bulungan mengungkapkan, pupuk pertanian yang disiapkan pemerintah, hanya menjangkau harga subsidi sampai di wilayah perkotaan. Dalam hal ini di ibukota kabupaten. Sementara distribusi ke wilayah kecamatan dan desa-desa, dibutuhkan biaya tambahan.

“Saya sudah diskusikan hal ini dengan perangkat daerah terkait di Pemkab Bulungan. Termasuk dengan BUMD (badan usaha milik daerah). Kita akan menyiapkan biaya tambahan berupa ongkos angkut dari Tanjung Selor ke kecamatan-kecamatan dan desa. Dengan begitu, harganya bisa merata,” ungkap Syarwani.

Penyeragaman harga pupuk subsidi, dikatakan Syarwani, memerlukan intervensi pemerintah daerah. Petani di wilayah perkotaan dengan petani di wilayah kecamatan dan desa-desa, harus menikmati harga yang sama tanpa ada perbedaan yang signifikan.

“Keberadaan pupuk ini sangat vital. Kehadirannya dibutuhkan oleh petani-petani kita. Tugas pemerintah daerah adalah memastikan ketersediaannya memadai, pendistribusiannya merata dan harga belinya seragam untuk seluruh kecamatan dan desa,” tegas bupati.

Di sisi lain, dalam hal pendistrian pupuk, Pemerintah Daerah akan melibatkan BUMD. Sebagai perusahaan milik pemerintah daerah, diharapkan berperan memajukan pertanian di Bulungan.

Baca juga: Harap Pemerintah Beri Solusi, Petani di Tanjung Palas Bulungan Kaltara Keluhkan Sulitnya Dapat Pupuk

"Tak hanya pupuk, saya juga sudah bicara dengan Direktur Perseroda Bulungan untuk bagaimana bisa menyerap hasil para petani. Utamanya padi. Nanti bisa bekerja sama dengan Bulog," ujarnya.

Tak hanya mengurai peroalan distribusi pupuk, sejak awal tahun 2025 ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan melalui Dinas Pertanian (Disperta) juga sedang menggenjot pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT).

Menurut Bupati Bulungan, dalam lima tahun ke depan, pihaknya menargetkan bisa membangun sekurang-kurangnya 100 kilometer (Km) jalan usaha tani.

Diakuinya, permintaan dibangunnya jalan usaha tani cukup sering disuarakan petani. Syarwani mengatakan, distribusi hasil pertanian sangat bergantung pada akses jalan. 

Selain memastikan distribusi lancar, jalan usaha tani yang memadai dapat mengurangi biaya angkut hasil pertanian ke pasar-pasar terdekat.

Seperti diketahui, Sektor pertanian menjadi salah satu program prioritas pada periode kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Bulungan 2025-2025, Syarwani – Kilat. 

Pupuk subsidi di Bulungan 02 12042025.jpg
MAJUKAN PERTANIAN - Bupati Bulungan Syarwani, saat melakukan panen padi di Desa Pejalin, Tanjung Palas, Bulungan, Kalimantan Utara, Rabu (09/04/2025).
Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved