SPMB Tana Tidung Kaltara Gunakan Sistem Online, Sekolah Siap Bantu Orang Tua Input Data

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tana Tidung, Kaltara segera kembali membuka proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 secara daring.

Proses ini dilakukan melalui laman resmi yang dapat diakses orangtua atau wali murid di alamat http://ppdb.tanatidungkab.co.id.

Kepala Disdikbud Tana Tidung, Hersonsyah, menyampaikan bahwa penggunaan sistem online merupakan kebijakan nasional dari Kementerian Pendidikan.

Meski secara nasional sudah menggunakan sebutan SPMB, pihaknya untuk sementara tetap menggunakan domain dan sistem yang lama.

Baca juga: Sosialisasi SPMB Gantikan PPDB, Disdikbud Tana Tidung: Wujud Pemerataan Pendidikan Bermutu

“Sekarang dari kementerian memang wajib menggunakan sistem online. Dulu namanya PPDB, sekarang SPMB. Tapi karena web kita belum sempat diganti, sementara ini kami masih pakai yang lama,” ujar Hersonsyah kepada TribunKaltara.com, Jumat (9/5/2025).

Pendaftaran dijadwalkan berlangsung pada 9 hingga 13 Juni 2025, menurut Hersonsyah, waktu pendaftaran bisa diperpanjang menyesuaikan kondisi di lapangan.

“Pengumuman hasilnya direncanakan tanggal 19 Juni, kalau tidak ada perubahan. Tapi kalau memang ada keterlambatan dari daerah-daerah tertentu, bisa saja kita tambah satu atau dua hari,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa untuk mengantisipasi kendala akses internet, orang tua siswa dapat langsung datang ke sekolah tujuan. Operator sekolah akan membantu proses input data ke sistem.

“Tidak semua orang tua bisa akses internet, jadi kami siapkan opsi agar mereka bisa langsung ke sekolah dan dibantu oleh operator,” jelasnya.

Terkait daya tampung, Hersonsyah memastikan kuota siswa di setiap jenjang pendidikan sudah mencukupi, mengingat jumlah siswa baru di Tana Tidung relatif sedikit.

“Rombel kita cukup. Untuk SD maksimal satu kelas itu 28 siswa, kalau SMP maksimal 32 siswa. Jadi semua sesuai aturan dan daya tampung,” ujarnya.

Tahun ini, sistem seleksi juga sedikit berbeda, jika tahun lalu menggunakan zonasi, afirmasi, prestasi, dan mutasi, maka tahun ini istilah zonasi diganti menjadi domisili.

“Domisili itu sama prinsipnya dengan zonasi, hanya beda istilah. Tetap berdasarkan alamat Kartu Keluarga dan titik koordinat terdekat dengan sekolah,” ungkapnya.

"Misalnya orang tua kerja di Tideng Pale tapi tinggal di Sesayap, maka bisa daftar lewat jalur mutasi. Kita akomodasi semua itu sesuai ketentuan,” tambahnya.

Saat ini di Tana Tidung terdapat 27 SD negeri dan 3 SD swasta, serta 7 SMP negeri dan 1 SMP swasta.