Berita Kaltara Terkini

Turun 0,11 Poin, Angka Pengangguran Terbuka di Kaltara pada Februari 2025 Sebesar 3,90 Persen 

BPS Kaltara, mencatat, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2025 sebesar 3,90 persen. Turun -0,11 persen poin dibandingkan dengan Februari 2024

Penulis: Edy Nugroho | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM
ANGKA PENGANGGURAN - Kepala BPS Kaltara, Mas'ud Rifai. BPS menyebut angka pengangguran terbuka pada awal 2025 turun. (Tribunkaltara.com) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara (Kaltara) mencatat, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2025 sebesar 3,90 persen. Turun -0,11 persen poin dibandingkan dengan Februari 2024.

Penurunan angka pengangguran, dipicu dari peningkatan jumlah penduduk yang bekerja pada periode sama dari tahun sebelumnya.

Dalam rilisnya, Jumat (09/05/2025) Kepala BPS Kaltara Mas'ud Rifai menyebutkan, penduduk yang bekerja sebanyak 375.513 orang pada 2025 ini. Meningkat sebanyak 31.449 orang dari Februari 2024.

Dikatakan, jumlah angkatan kerja pada Februari 2025 sebanyak 390.745 orang, naik 32.295 orang dibanding Februari 2024. Peningkatan jumlah angkatan kerja diikuti juga dengan peningkatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 4,67 persen poin dibanding Februari 2024.

Baca juga: 27 Pantun untuk Pengangguran, Motivasi agar Bangkit hingga Hiburan Lucu, Kirim ke Teman Senasib

Data BPS Kaltara juga menunjukkan, penduduk usia kerja atau semua orang yang berumur 15 tahun ke atas sebanyak 564.734 orang.

Dari jumlah itu, sebagian besar merupakan angkatan kerja dengan jumlah 390.745 orang atau 69,19 persen dan sisanya termasuk bukan angkatan kerja dengan jumlah 173.989 orang atau 30,81 persen.

Komposisi angkatan kerja pada Februari 2025 terdiri dari 375.513 penduduk yang bekerja dan 15.232 pengangguran. Apabila dibandingkan dengan kondisi Februari 2024, terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja 32.295 orang.

"Dalam waktu setahun ini, penduduk bekerja mengalami peningkatan 31.499 orang dan pengangguran meningkat sebanyak 846 orang," ujar Mas'ud Rifai.

Ia membeberkan, karakteristik penduduk bekerja disajikan berdasarkan lapangan pekerjaan utama, status pekerjaan utama, pendidikan tertinggi yang ditamatkan dan jumlah jam kerja selama seminggu.

Berdasarkan hasil Sakernas (survei angkatan kerja nasional) Februari 2025, diungkapkan, tiga lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja paling banyak adalah pertanian, kehutanan dan perikanan 36,29 persen, perdagangan besar dan eceran 13,83 persen dan administrasi pemerintahan 12,24 persen.

Jika dilihat dari status pekerjaan utama, penduduk bekerja paling banyak berstatus buruh/karyawan/pegawai yaitu 47,20 persen. Sementara yang paling sedikit berstatus pekerja bebas di non pertanian sebesar 1,69 persen.

Baca juga: Angka Pengangguran di Tarakan Tembus 6.000 Orang, Tenaga Kerja Harapkan Adanya Pelatihan

Kemudian, untuk penduduk bekerja masih didominasi mereka yang berpendidikan SD ke bawah, yaitu 29,79 persen. Sementara tenaga kerja yang berpendidikan tinggi, yaitu Diploma dan Universitas sebesar 20,80 persen.

"Distribusi penduduk bekerja menurut pendidikan masih menunjukkan pola yang sama, baik pada Februari 2024 maupun Februari 2023," ungkapnya.

Sedangkan menurut jam kerja, di Kaltara sebagian besar penduduk bekerja sebagai pekerja penuh dengan jam kerja minimal 35 jam per minggu, yakni sebesar 67,87 persen pada Februari 2025.

(*)

Penulis: Edy Nugroho 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved