Berita Tana Tidung Terkini

Pemadam Kebakaran Tana Tidung Kaltara Ingatkan Warga tak Bakar Lahan Sembarangan di Musim Kemarau

Salah satu tradisi masyarakat Kalimantan termasuk di Kabupaten Tana Tidung, dalam mendukung ketahanan pangan keluarga yaitu dengan menanam padi ladang

Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com/Rismayanti
TINGKAT RAWAN KEBAKARAN - Suasana Mako Damkar di Jl Trans Kaltara, Tideng Pale, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Kaltara, Jumat (20/6/2025). Masyarakat diimbau laporan ke DPKP saat membakar lahan tugal. (TribunKaltara.com/Rismayanti) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Salah satu tradisi masyarakat Kalimantan termasuk di Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara ( Kaltara ) dalam mendukung Ketahanan Pangan keluarga yaitu dengan menanam padi ladang.

Penanaman padi ladang ini sendiri dilakukan saat memasuki musim kemarau di wilayah dataran tinggi atau bukit yang biasa disebut menugal.

Sebelum ditugal biasanya lahan yang digunakan akan dibuka atau dibersihkan dengan cara membakar agar rumput dan kayu-kayu di lokasi yang akan ditugal mati.

Namun, kondisi ini tentu mendatangkan kekhawatiran mengingat sebagian besar lahan di Kabupaten Tana Tidung merupakan tanah gambut yang mudah memicu kebakaran lahan.

Baca juga: Pemadam Kebakaran Tana Tidung Kaltara Soroti Tingginya Kerawanan Kebakaran di Permukiman Warga

Untuk itu Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kabupaten Tana Tidung Darmansyah, mengingatkan masyarakat untuk lebih bijak dan waspada dalam membuka lahan saat musim Tigal dimulai nantinya.

“Masyarakat yang ingin membuka lahan atau ladang juga bisa memberitahukan kepada kita, sehingga nanti kita bisa menjaga dan mengawasi,” kata Darmansyah saat ditemui TribunKaltara.com, Jumat (20/6/2025).

Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara masyarakat dan petugas pemadam kebakaran untuk menghindari risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Kita juga sudah menghimbau kepada masyarakat untuk membuka lahan itu jangan dengan dibakar,” lanjutnya.

Menurutnya, kebiasaan membakar lahan untuk mempersingkat waktu kerap berujung pada bencana, apalagi jika dilakukan tanpa pengawasan.

Baca juga: 4 Fakta Kebakaran Kios Pom Mini dan LPG di Bulungan Kaltara, Kronologi hingga Perkiraan Kerugian

“Kalau mau bakar lahan boleh saja, asal jangan ditinggal. Banyak masyarakat ingin cepat selesai, jadi langsung dibakar saja tanpa memikirkan akibatnya,” ujar Darmansyah.

Ia menambahkan, membakar lahan di area yang memiliki kontur gambut sangat berisiko karena api bisa merambat secara cepat dan tak terlihat di permukaan.

“Jangankan membuka lahan, kalau ingin membangun rumah pun kalau di sekitar tanah gambut jangan langsung dibakar. Itu gampang menyebar, apalagi dengan cuaca kemarau dan panas matahari yang tinggi,” pungkasnya.

(*)

Penulis : Rismayanti 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved