Berita Tana Tidung Terkini

Pemadam Kebakaran Tana Tidung Kaltara Soroti Tingginya Kerawanan Kebakaran di Permukiman Warga

DPKP Tana Tidung menaruh perhatian khusus terhadap tingginya tingkat kerawanan kebakaran di sejumlah wilayah permukiman padat penduduk.

Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com/Rismayanti
TINGKAT RAWAN KEBAKARAN - Suasana Mako Damkar di Jl Trans Kaltara, Tideng Pale, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Kaltara, Jumat (20/6/2025). DPKP Tana Tidung sebut tingkat kerawanan kebakaran di Kecamatan Sesayap dan Sesayap Hilir. (TribunKaltara.com/Rismayanti) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kabupaten Tana Tidung, Kaltara menaruh perhatian khusus terhadap tingginya tingkat kerawanan kebakaran di sejumlah wilayah permukiman padat penduduk.

Sekretaris DPKP Tana Tidung, Darmansyah, menyebutkan bahwa Kecamatan Sesayap dan Kecamatan Sesayap Hilir menjadi salah satu wilayah dengan tingkat risiko paling tinggi.

“Di Sesayap Hilir itu tingkat kerawanannya mencapai 80 persen,” ujar Darmansyah kepada TribunKaltara.com, Jumat (20/6/2025).

Ia menekankan bahwa penyebab utama tingginya risiko tersebut bukan karena faktor lahan, melainkan padatnya permukiman penduduk.

Baca juga: 4 Fakta Kebakaran Kios Pom Mini dan LPG di Bulungan Kaltara, Kronologi hingga Perkiraan Kerugian

“Bukan karena lahannya, tapi karena permukimannya yang padat,” tambahnya.

Menurutnya, kerawanan ini semakin kompleks karena keterbatasan sarana pemadam kebakaran di kecamatan-kecamatan yang jauh dari pusat kota.

“Sekarang ini, sektor yang menjangkau daerah terpencil baru ada di Sesayap Hilir,” ujarnya.

Sementara itu, wilayah lain seperti Tana Lia, Muruk Rian, dan Betayau belum memiliki pos pemadam kebakaran.

“Tiga kecamatan itu tergolong sulit dijangkau, dan belum ada fasilitas pemadam di sana,” jelasnya.

Darmansyah mengakui, pihaknya terus melakukan sosialisasi rutin tiap tahun sebagai langkah preventif untuk menekan potensi kebakaran.

“Kita punya lima kecamatan, dan tantangannya adalah bagaimana sosialisasi bisa menjangkau semua lapisan masyarakat,” ucapnya.

Ia menambahkan bahwa edukasi kepada masyarakat menjadi faktor penting dalam upaya pencegahan kebakaran.

“Kita tahu semua daerah pastinya rawan kebakaran, dan musibah bisa terjadi kapan saja,” katanya.

Darmansyah mengungkapkan bahwa sejak awal tahun ini, sudah terjadi empat kasus kebakaran di wilayah permukiman.

“Itu bukan kejadian kecil, karena terjadi di kawasan padat. Maka dari itu, penting sekali masyarakat dibekali pengetahuan dan kesadaran akan risiko kebakaran,” pungkasnya.

Baca juga: Bupati Tana Tidung Imbau Warga Tenang Terkait Isu Kembalinya Covid-19, Instruksi Nasional Jadi Acuan

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved