Berita Bulungan Terkini
Kerja Sama dengan YKAN, Pemkab Bulungan Kalimantan Utara Bangun Desa di Lanskap Kayan
Bupati Bulungan Syarwani mengatakan, program IAD lanskap Kayan, merupakan bukti semangat pemerintah pusat selaras dengan strategi pemerintah daerahnya
Penulis: Edy Nugroho | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan bekerjasama dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara ( YKAN ), mengembangkan komoditas unggulan menjadi andalan dalam Integrated Area Development (IAD) Lanskap Kayan di Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara.
Untuk diketahui, sejumlah komoditas unggulan di sepanjang lanskap Kayan, di antaranya ada kakao, durian, langsat, hingga kopi.
Bupati Bulungan Syarwani mengatakan, program IAD lanskap Kayan, merupakan bukti semangat pemerintah pusat selaras dengan strategi pemerintah daerahnya.
“Kami memiliki semboyan Tenguyun Hutanku," kata Syarwani dalam keterangan persenya, Rabu (25/06/2025) malam tadi.
Tenguyun yang berasal dari bahasa Bulungan yang merujuk ke semangat kebersamaan dalam mewujudkan sesuatu yang diharapkan.
Baca juga: Bupati Bulungan Perluas Digitalisasi hingga Pelosok di 2026, Ini 5 Fase Pembangunan Kata Syarwani
Bupati Syarwani meyakini dengan adanya Tenguyun Hutanku Kabupaten Bulungan akan mewujudkan pemeliharaan dan pemanfaatan hutan, tanpa meninggalkan keragaman dan kearifan lokalnya.
Semangat tersebut diturunkan pada kawasan IAD Lanskap Kayan yang tersebar di 18 Desa dengan luas sekitar 568.182 hektare.
Pemerintah daerah bersama sejumlah mitra strategis, termasuk YKAN, kata Syarwani, telah memetakan potensi pengembangan di bentang alam ini.
Tercatat ada agroforestri (wanatani), silvopastura, hasil hutan nonkayu, dan ekowisata siap dikembangkan pada wilayah setengah juta hektare ini.
Pengembangan ini tentunya dengan merangkul birokrat, masyarakat, akademisi, sektor swasta, serta media.
Bupati mengungkapkan, selama ini, Pemerintah Bulungan telah memiliki program Mandau Tani (Komando Strategi Pembangunan Pertanian) - program pertanian dalam artian luas untuk mewujudkan kedaulatan pangan berbasis kearifan lokal secara terpadu hulu-hilir.
Mandau Tani misalnya, yang mengusung kakao dan kopi sebagai komoditas unggulan.
Melalui pengembangan komoditas kakao hingga 2022 mencapai 634 hektare, sedangkan komoditas kopi mencapai 308 hektare.
Selain dua komoditas tersebut, desa-desa sepanjang Sungai Kayan adalah produsen buah seperti: durian, duku, lai, langsat, cempedak, kapul, kelengkeng, jambu madu, dan beberapa buah lainnya.
"Kawasan ini juga berpotensi untuk pengembangan peternakan lebah madu dan pengolahan minyak atsiri.
Komoditas-komoditas tersebut bisa dibudidayakan pada kawasan perhutanan sosial dan Area Penggunaan Lain di lanskap Kayan," ujarnya.
Bupati Syarwani mengatakan bahwa IAD Lanskap Kayan ini untuk semua.
“Baik desa yang memiliki sumber daya alam dan areal perhutanan sosial, maupun yang tidak,” kata dia.
Mereka yang tidak terlalu banyak potensi alamnya, lanjut dia, bisa menjadi Hub (pusat kegiatan) pembangunan integrasi dengan potensi jasa pengolahan dan peningkatan kapasitas untuk desa-desa di sekitarnya.
Tujuan besar IAD Lanskap Kayan, kata Bupati Syarwani “program satu desa satu produk”.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Usaha Perhutanan Sosial Kementerian Kehutanan Catur Endah Prasetiani mengatakan, terobosan yang dilakukan di Bulungan ini, menjadi pilot project yang diharapkan muncul dari lahirnya kesepakatan IAD di Indonesia.
Demikian disampaikan Catur dalam Thought Leaders Forum (TLF) ke 34 dengan tema Mendukung Pembangunan Wilayah Terpadu berbasis Perhutanan Sosial melalui Pengembangan Komoditas Unggulan di Jakarta, Rabu 25 Juni 2025.
IAD di Lanskap Kayan sendiri telah ditandatangani pada Desember 2023 dan menjadikannya wilayah kesembilan yang ada di Indonesia.
Kehadiran IAD, kata Catur, diperkuat oleh Peraturan Presiden nomor 28 tahun 2023, tentang Perencanaan Terpadu Percepatan Pengelolaan Perhutanan Sosial.
Catur menjelaskan, berdasarkan peraturan presiden tersebut, IAD adalah pengembangan wilayah terpadu berbasis perhutanan sosial.
Artinya, berbagi komoditas unggulan yang ada dalam kawasan perhutanan sosial dikelola dalam satu lanskap dengan penguatan klasterisasi komoditas, efisiensi logistik dan peningkatan akses pasar.
"Pendekatan ini juga mendorong sinergi kemitraan 4P (People–Private–Public Partnership), dengan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) sebagai pelaku utamanya," kata dia.
Catur menjelaskan, bahwa penerapan IAD diharapkan semakin mendorong peran aktif pemerintah daerah dan para pihak dalam mendukung penguatan ekosistem perhutanan sosial.
Kolaborasi dalam IAD, Ia menambakan, membuat seluruh potensi perhutanan sosial dapat dikembangkan secara optimal, sehingga berkontribusi pada kemandirian pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Terpisah, Direktur Terestrial YKAN, Ruslandi menjelaskan, kenapa Lanskap Kayan ini penting.
Ditegaskan, Sungai Kayan yang memiliki panjang 576 kilometer adalah denyut jantung warga Kalimantan Utara.
“Dia menjadi sumber air, penghasil tenaga listrik, tempat hidup biota air tawar, hingga pembawa kesuburan dari apa yang dilewatinya,” kata dia dalam kesempatan yang sama.
Dengan luasan dan panjang tersebut, Sungai Kayan juga menghadapi sejumlah ancaman dari perubahan tutupan lahan sampai bencana alam.
"Dengan mendukung IAD di Lanskap Kayan, kita tidak hanya menyelamatkan hutan-hutan yang berada di Daerah Aliran Sungai Kayan, melainkan juga mampu menghidupkan ekonomi masyarakat di sekitarnya," kata Ruslandi.
“Bila warga sekitar merasakan manfaat dari menjaga alam niscaya alam akan terus menjadi tempat tinggal dan berpenghasilan yang berkelanjutan” imbuhnya.
(*)
Penulis: Edy Nugroho
Baca Berita Terkini Tribun Kaltara di Google News
YKAN
Yayasan Konservasi Alam Nusantara
Desa Lanskap Kayan
Sungai Kayan
Kayan
Bupati Bulungan
Bulungan
Syarwani
Kalimantan Utara
Pemkab Bulungan Kebut Pengerjaan Jalan dan Jembatan Tanjung Palas–Salimbatu |
![]() |
---|
Ikuti Instruksi Mendagri, HUT ke-65 Bulungan Digelar Sederhana, Syarwani: Fokus Pemberdayaan UMKM |
![]() |
---|
Tim Gabungan Gelar Pengawasan di Perairan Kaltara, Peringatkan Keras Kapal Trawl di Zona Terlarang |
![]() |
---|
Bupati Bulungan Syarwani Ingatkan Pentingnya Digitalisasi untuk Amankan Arsip Saat Bencana |
![]() |
---|
Lewat Program Mandau Tani, Bupati Optimis Bulungan Manjadi Lumbung Pangan Kaltara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.