Berita Tana Tidung Terkini

Internet Permudah Bisnis, Tapi Pelaku Usaha di Tana Tidung Kaltara Keluhkan Sinyal Sering Gangguan

Internet telah menjadi tulang punggung pelaku usaha kecil dan menengah dalam memasarkan produk mereka. Namun berbeda di Kabupaten Tana Tidung.

Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com/Rismayanti
INTERNET PERMUDAH PROMOSI - Outlet Rayuan Coffee di Jl Amantawa, Desa Tideng Pale, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Kaltara, gambar diambil Senin (27/1/2025). Adanya internet permudah proses promosi dan jual beli. (TribunKaltara.com/Rismayanti) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Internet telah menjadi tulang punggung pelaku usaha kecil dan menengah dalam memasarkan produk mereka. 

Namun di Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara ( Kaltara ), pelaku usaha masih menghadapi kendala jaringan yang tak stabil, terutama di waktu-waktu tertentu.

Angga, pemilik Rayuan Coffee yang berlokasi di Jl Amantawa, Desa Tideng Pale, Kecamatan Sesayap, mengatakan usahanya sangat terbantu dengan layanan internet, apalagi sejak membuka sistem delivery order (DO) untuk pelanggan.

“Kalau sinyal bagus, semua pesanan masuk lancar. Tapi kalau jaringan hilang, pesan online sering telat masuk. Kadang pas kita balas, pelanggan sudah nggak jadi,” ujarnya saat ditemui TribunKaltara.com di outlet miliknya, Sabtu (12/7/2025).

Baca juga: 28 Perangkat Starlink Disalurkan ke Wilayah Blank Spot Bulungan, Dukung Layanan Internet di Fasum

Angga menyebut, pelanggan warung kopinya sebagian besar memesan melalui aplikasi pesan instan, terutama saat malam hari. 

Namun ia kerap kesulitan mengakses pesan karena jaringan lemah.

“Yang bikin rugi itu bukan cuma batal pesanan, tapi juga pelanggan jadi enggan pesan lagi kalau sering lambat,” tuturnya.

Hal senada diungkapkan Muhasti, pemilik QQ Collection yang menjual pakaian dan sandal wanita di Jl Jenderal Sudirman, Tideng Pale, Kecamatan Sesayap.

Ia mengandalkan media sosial seperti TikTok dan Facebook untuk promosi serta komunikasi dengan pelanggan.

“Kalau saya live jualan, bisa banyak yang beli. Tapi kalau sinyal putus-putus, viewer langsung turun dan pembeli juga kabur,” ucapnya.

Muhasti menjelaskan, akses internet yang lancar akan sangat membantu kelangsungan usahanya karena sebagian besar pembelinya berasal dari luar desa dan memilih belanja secara daring.

“Sinyal jelek bisa bikin usaha sepi. Harapan saya, semoga jaringan internet di Tana Tidung bisa lebih stabil, apalagi sekarang banyak yang usaha lewat HP,” katanya.

Baca juga: Gangguan Jaringan Internet Hambat Verifikasi KLA dan SPMB Kaltara di Malinau, Ini Penyebabnya

Kedua pelaku usaha ini berharap agar pemerintah daerah bersama pihak penyedia layanan telekomunikasi dapat segera meningkatkan kualitas jaringan, khususnya di kawasan padat aktivitas usaha.

“Internet bukan cuma buat hiburan, tapi juga mata pencaharian. Apalagi di zaman sekarang, hampir semua usaha butuh jaringan,” tutup Muhasti.

(*)

Penulis : Rismayanti 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved