Nasib Chromebook di Kaltara
Laptop Chromebook di SMP Agape Tanjung Selor Masih Aman, Namun tak bisa Buka Youtube
Belakangan ini chromebook milik SMP Agape hasil bantuan dari Kemendikbud Ristek ini tidak dapat digunakan untuk membuka aplikasi youtube.
Penulis: Desi Kartika Ayu | Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara menjadi daerah yang turut menerima bantuan laptop Chromebook pada tahun 2020-2022 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Penyaluran 41.703 laptop chromebook dengan anggaran hingga Rp 9,3 Triliun secara nasional ini belakangan menyita perhatian publik akibat dugaan korupsi dalam pengadaannya.
Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan mantan konsultan Kemendikbud Ristek Ibrahim Arif sebagai tersangka, termasuk pemanggilan mantan Mendikbud Ristekdikti Nadiem Makarim sebanyak dua kali sebagai saksi.
TribunKaltara.com telah mengecek langsung keberadaan bantuan laptop Chromebook ini ke dua sekolah, yakni Sekolah Luar Biasa (SLB) Tanjung Selor dan SMP Agape Tanjung Selor.
Baca juga: Dua Laptop Chromebook di SD Nunukan Kaltara Terpaksa Pakai Keyboard Eksternal
Baca juga: Berjasa Bantu Pendidik di Masa Transisi Pandemi, Dua Sisi Chromebook Bagi Sekolah di Malinau
Masih Aman Dan Terawat
Sebanyak 9 unit chromebook milik Sekolah Luar Biasa (SLB) Tanjung Selor merek Acer bantuan dari Kemendikbud Ristek masih berfungsi dengan baik.
Hal ini disampaikan oleh Kepala SLB Tanjung Selor Syaid saat ditemui oleh TribunKaltara.com, Kamis (16/7/2025).
“Kami mendapatkan 9 unit chromebook dan hingga saat ini kami masih sering menggunakannya untuk pembelajaran anak-anak TIK,” tuturnya.
Bahkan kehadiran chromebook tersebut dinilai sangat bermanfaat tidak hanya untuk pembelajaran siswa, tetapi juga bagi para guru dalam mengerjakan tugas atau administrasi sekolah.
Hal ini dibuktikan oleh Syaid dengan mengoperasikan chromebook dengan membuka berbagai aplikasi didalamnya.
“Untuk pemakaian Alhamdulillah tidak ada masalah, paling hanya charger dari Chromebook yang suka ketlisut atau lupa naruh,” ungkapnya.
Syaid hanya mengeluhkan dengan 9 unit chromebook dirasa belum dapat mengcover seluruh kebutuhan siswanya saat ini yang berjumlah puluhan siswa.
Meskipun kehadirannya hanya sebagai pelengkap karena spesifikasi yang terbatas, namun menurutnya kehadiran chromebook sangat membantu sekolahnya.
“Di SLB ini ada vokasi dan TIK fokusnya di excel dan word hingga pembuatan power point. Jadi sebenarnya ini hanya pelengkap, karena di Vokasi kami sudah memiliki laptop dengan spesifikasi yang lebih bagus,” jelasnya.
Tak bisa Buka Aplikasi Youtube
TribunKaltim.com juga mengunjungi SMP Agape Tanjung Selor untuk melhat bantuan laptop chromebook.
SMP Agape Tanjung Selor mendapat pembagian 15 unit chromebook.
Ini menjadi angin segar bagi sekolah swasta yang berlokasi di jalan rambutan Tanjung Selor Kabupaten Bulungan ini.
Pasalnya hingga saat ini SMP Agape belum memiliki Lab Komputer.
Sehingga kehadiran chromebook memberi kemudahan bagi sekolah dalam melangsungkan proses pembelajaran.
Tidak hanya berguna untuk proses pembelajaran, namun chromebook ini juga membantu proses kinerja dari guru-guru sekolah agape.
“Kami juga menggunakan chromebook ini untuk menghadapi UNBK, karena kami belum memiliki lab,” kata Ayu Rahmadani selaku Operator Dapodik SMP Agape.
Bahkan perawatan yang dilakukan oleh SMP Agape pun tidak tanggung-tanggung agar usia chromebook lebih lama yakni dengan tidak pernah mencolokkan flashdisk ke chromebook tetapi menggunakan HDMI.
Hanya saja, beberapa waktu terakhir ini chromebook milik SMP Agape hasil pembagian dari Kemendikbud Ristek ini tidak dapat digunakan untuk membuka aplikasi youtube.
“Semuanya normal, baterai normal dan lainnya juga. Tetapi kami tidak tahu kenapa tiba-tiba aplikasi youtubenya tidak bisa dibuka di chromebook ini,” jelasnya.
Diakui Ayu, munculnya keterangan seperti pemblokiran terhadap youtube saat dibuka menggunakan chromebook sedikit mengganggu proses pembelajaran.
Pasalnya, saat ini youtube menjadi salah satu sumber belajar bagi siswa paling efektif.
“Awalnya bagus aja, tetapi sekarang tidak mau terbuka keterangannya your organization isn't allowing access. Kami tidak tahu kenapa kok begini,” katanya.
Ia menambahkan, untuk aplikasi lainnya seperti canva, ruang GTK, word dan excel masih normal.
Disdikbud Belum Terima Keluhan
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bulungan, Suparmin mengungkapkan hingga saat ini belum ada keluhan yang masuk dari sekolah-sekolah mengenai kondisi laptop chromebook pembagian dari Kemendikbud Ristek.
Hal ini diungkapkan oleh saat dikonfirmasi oleh TribunKaltara.com, Kamis (17/7/2025).
“Hingga saat ini belum ada sekolah-sekolah yang melaporkan adanya kendala atau keluhan,” kata Suparmin.
Namun jika kemudian dari pihak sekolah penerima mendapatkan kondisi chromebook mulai mengalami gangguan, Disdikbud Bulungan terbuka akan hal tersebut.
“Silahkan jika memang ada kendala atau keluhan,” singkatnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.