Nasib Chromebook di Kaltara
45 Unit Laptop Chromebook di SMPN 1 Tarakan Kondisinya Masih Bagus, Bantu Proses Belajar Mengajar
Di masa kepemiman Nadiem Makarim di Tahun 2021, SMPN 1 Tarakan mendapatkan bantuan 45 unit laptop Chromebook dari Kemenikbudristek.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - SMPN 1 Tarakan salah satu sekolah di Indonesia yang menerima bantuan laptop Chromebook dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemenikbudristek) pada masa kepemimpinan Nadiem Makarim.
Mohammad Rachmat, Kepala SMPN 1 Tarakan mengungkapkan, SMPN 1 Tarakan mendapatkan 45 unit laptop Chorembook dari Kemenikbudrisetek di tahun 2021. Hingga saat ini kondisi laptop Chromebook masih bagus dan digunakan guru dan siswa di sekolah.
"Pemanfaatannya selama ini dipakai guru kemudian dipakai siswa ketika ada acara UNBK juga. Ada pelatihan-pelatihan kami pakai laptop Chromebook. Misalnya dinas ada pelatihan kekurangan, maka kami pinjamkan laptopnya," beber Mohammad Rachmat saat diwawancarai media ini, Kamis (17/7/2025).
Mohammad Rachmat mengaku, keberadaan laptop Chromebook sangat bermanfaat membantu guru dan siswa di sekolah. Pasalnya laptop Chromebook dari sisi spesifikasi memenuhi untuk melakukan dan menunjang proses belajar mengajar. termasuk ujian sekolah.
Baca juga: Dua Laptop Chromebook di SD Nunukan Kaltara Terpaksa Pakai Keyboard Eksternal
"Bermanfaat sekali. Alhamdulillah kondisinya masih bagus. Yang jelas ini disalurkan di zaman Pak Nadiem Makarim. SMPN 1 Tarakan dapat. Kami juga saat itu ditunjuk langsung mungkin karena dikirimkan," ungkapnya.
Saat penyaluran laptop Chromebook, kata Mohammad Rachmat ia belum menjadi Kepala SMPN 1 Tarakan. Namun SMPN 1 Tarakan siap meminjamkan laptop Chromebook ketika ada sekolah lain yang membutuhkan.
"Boleh kami pinjamkan saling bantu. Secara umum bantuan ini masih bermanfaat sekali bagi anak-anak utamanya mereka pakai. Dulu ada pembelajaran TIK. Juga kalau ada komputer rusak maka diganti laptop itu tadi. Ini distanbykan di sekolah," bebernya.
Ditanya apakah bantuan ini masih berlanjut seingatnya belum tahu lagi selanjutnya apakah ada atau tidak. Sejauh ini lanjutnya kemarin bantuan ini dalam bentuk DAK fisik. Adapun bantuannya merek DELL seharga Rp6,2 juta tertulis keterangan di laptop.
Ia melanjutkan semisal juga tak ada bantuan ini pada dasarnya aktivitas sekolah tetap berjalan. Karena PC di sekolah juga sudah ada dimiliki.
Baca juga: Penyebab Pemuda di Malinau Kalimantan Utara Nekat Curi Laptop Dinas, Terancam 5 Tahun Penjara
"PC kami masih cukup. Tapi adanya bantuan laptop Chromebook ini malah terbantu," tukasnya.
Seperti diketahui, Kejaksaan Agung masih melakukan penyelidikan dugaan korupsi proyek pengadaan 1,2 juta unit laptop berbasis Chromebook di tahun 2019 hingga 2022 dalam mendukung program digitalisasi pendidikan nasional pada mas kepemimpinan Nadiem Makarim
(*)
Penulis: Andi Pausiah
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.