Berita Bulungan Terkini

Pasca Batu Bara Menipis di Bulungan Kaltara, Kini Perkebunan Dilirik Perusahaan Tambang

Sektor pertambangan bakal tak menjanjikan di Bulungan, perusahaan beralih kepada sektor perkebunan untuk meneruskan bisnis.

Penulis: Edy Nugroho | Editor: M Purnomo Susanto
ISTIMEWA
ILUSTRASI - Kebun kakao potensi dikembangkan di Bulungan, Kaltara. (istimewa) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Investasi di sektor pertambangan, merupakan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang tidak diperbaharui. 

Ada masanya, akan habis. Beberapa perusahaan akan pergi meninggalkan wilayah usahanya, kalau sudah tidak produktif lagi.

Namun tidak demikian dengan perusahaan tambang batu bara yang ada di Bulungan Kalimantan Utara ( Kaltara ) ini. 

Meski belum sepenuhnya habis, PT Pesona Khatulistiwa Nusantara (PKN)--perusahaan dimaksud telah menyiapkan jenis usaha lain.

Baca juga: Pasca Tambang Malinau Selatan Masuk Kajian Jangka Panjang Rancangan RTRW

TAMBANG BATU BARA – Ilustrasi, tambang batubara di Kaltara, ekspor barang di Kaltara periode Maret 2025 alami peningkatan hingga 50,88 Persen, Batu bara sumbang nilai tertinggi.
TAMBANG BATU BARA – Ilustrasi, tambang batubara di Kaltara. (TRIBUNKALTARA.COM)

Perusahaan yang sudah kurang lebih tiga dekade di Bulungan ini, banting setir membuka perkebunan.

Bukan kebun kelapa sawit, tapi komoditi produktif lain, dengan lebih banyak memberdayakan masyarakat.

Perusahaan yang wilayah kerja tambangnya ada di beberapa kecamatan di Bulungan itu, menargetkan ekspansi di ekonomi kerakyatan, untuk menjawab permasalahan yang ada di masyarakat.

"Konkretnya, perkebunan adalah hal yang saat ini paling memungkinkan untuk dikembangkan di Kaltara, khususnya di wilayah Bulungan," ungkap Rayendra Pradipta, Direktur PT PKN.

Ia mengatakan, saat ini di PKN sudah mulai dari pembibitan kakao, jagung pakan ternak, hingga peternakan sapi. Tapi ini dilakukan secara berangsur, dengan melibatkan langsung masyarakat di sekitar usaha.

Beberapa daerah telah dikembangkan komoditi kakao.

Seperti di Sekatak, Apung dan beberapa kecamatan lainnya. 

"Yang menjalankan masyarakat, kita mendampingi saja," tandasnya.

"Tidak mesti menjadi sukses, yang penting konsisten dulu kita bikin ekonominya. Kebanyakan orang kan ikut musin. Musin ini tanam ini, musin itu tanam itu. Tidak ada kelanjutannya. Di sini kita mengajak petani untuk konsisten dulu," tuturnya.

Khusus untuk kakao, Dipta mengatakan, tak hanya di sektor hulu.

Dengan mengembangkan perkebunannya. 

Namun juga mulai jalan hingga hilirisasinya.

Baca juga: Ekspor Melalui Pelabuhan Kaltara Turun USD 434,96 Juta, Hasil Tambang Sumbang Penurunan Terbesar

Yakni telah menghasilkan produk coklat yang dinamakan Cokelat Bultiya. 

Targetnya, ekspansi Cokelat Bultiya produk lokal Bulungan ini bisa sampai ke Jawa.

"Saat ini sudah sampai ke beberapa daerah, seperti di Tarakan, Samarinda dan Balikpapan. Tentu di sini harapannya ciri khas Bulungan dan Kaltara hadir. Untuk di Tanjung Selor dan sekitarnya hampir di semua gerai ritel, seperti Indomaret, Alfamidi ada semua," imbuh dia.

(*)

Penulis: Edy Nugroho 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved