Di lain tempat, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sekaligus Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Penajam Paser Utara, dr Arnold Wayong mengatakan bahwa satu orang itu merupakan ASN dari Dinas Pariwisata Penajam Paser Utara yang beberapa hari lalu dinyatakan terpapar Covid-19.
"Iya betul (Pegawai Dinas Pariwisata)," kata dr Arnold, Selasa (13/10/2020).
Lebih lanjut, dr Arnold mengatakan, pasien Penajam Paser Utara 121 itu telah menjalani perawatan.
Terhitung sejak 2 minggu lalu. Serta sedang mengalami batuk dan sesak nafas.
Sebelumnya juga, setelah mengetahui salah satu terkonfirmasi yakni almarhum pasien PPU 121, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 telah melakukan rapid test pada Senin (12/10) kemarin di lingkungan dinas Pariwisata Penajam Paser Utara.
Dengan hasil 5 orang reaktif dan saat ini kelima orang ini telah menjalani masa isolasi mandiri.
Tak Ada yang Kebal Covid-19
Sementara itu Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengaku prihatin terkait masih ada anggota masyarakat yang tidak percaya terhadap bahaya Covid-19.
Menurut Wiku, masyarakat harus membuka mata terhadap situasi saat ini yakni di seluruh belahan dunia merasakan akibat dari pandemi ini.
Hal itu disampaikan Wiku saat keterangan pers Perkembangan Penanganan Covid-19 melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (1/10/2020).
"Kita bisa melihat di TV, mendengar radio, dan membaca dari internet, bahwa kasusnya meningkat di dunia. Ini bukan hoax, ini kenyataan, tak ada yang kebal dari penyakit ini," kata Wiku.
Wiku pun meminta masyarakat agar memahami kondisi yang terjadi saat ini. Tentunya, saling mengingatkan dalam menerapkan protokol kesehatan.
Ia juga menilai, peran gotong royong masyarakat sangat diperlukan dalam situasi saat ini.
"Maka dari itu mohon untukmemahami kondisinya, menjalankan protkokol kesehatan, karena kesukesan kita bersama adalah meyakinkan seluruh masyarakat agar betul-betul sadar tentang bahaya ini," ucap Wiku.
"Kalau kita lawa bersama, seluruh dunia, bukan hanya Indonesia saja, maka penyakit ini akan bisa kita tangani dengan baik," tambahnya.