Plt Bupati Malinau Topan Amrullah Sampaikan Kendala 5 Kecamatan di Wilayah Perbatasan ke BNPP RI

Plt Bupati Malinau Topan Amrullah sampaikan kendala 5 kecamatan di wilayah perbatasan ke BNPP RI.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/MOHAMMAD SUPRI
Sekretaris Daerah Kabupaten Malinau, Ernes Silvanus menyampaikan sambutan Plt Bupati Malinau pada FGD Tim BNPP RI dan Pemerintah Kabupaten Malinau, Jumat (27/11/2020). (TRIBUNKALTARA.COM/MOHAMMAD SUPRI) 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Plt Bupati Malinau Topan Amrullah sampaikan kendala 5 kecamatan di wilayah perbatasan ke BNPP RI.

Pada sambutan Plt Bupati Malinau, Topan Amrullah memaparkan kondisi perbatasan wilayah di Kabupaten Malinau.

Sambutan Plt Bupati Malinau tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Malinau, Ernes Silvanus.

Baca juga: BNNP Kaltara Musnahkan 988,9 Gram Barang Bukti Sabu-sabu, Peredaran Narkoba di Lokasi Pertambakan

Baca juga: Telah Layani 13 Ribu Warga, Program Dokter Terbang Kaltara Raih Penghargaan Top 45 KIPP 2020

Baca juga: BNPP RI dan Pemkab Malinau Bahas Akselerasi Pembangunan Ekonomi Wilayah Perbatasan di 2 Kecamatan

Ia menyampaikan ada lima kecamatan di Malinau yang berada di wilayah perbatasan, Jumat (27/11/2020).

Yakni Kecamatan Kayan Hulu, Kayan Selatan, Kayan Hilir, Pujungan dan Bahau Hulu.

Luas keseluruhan kecamatan tersebut sekira 2.537.555 hektar dan panjang garis bentang berjarak 505 Km.

Jumlah penduduk kelima kecamatan tersebut berjumlah 9.785 jiwa yang tersebar di 30 desa.

Menurut Topan, Ada beberapa permasalahan yang dihadapi penduduk pada lima kecamatan tersebut.

"Beberapa persoalan dihadapi masyarakat di wilayah perbatasan yakni infrastruktur, SDM dan sosial ekonomi," ujarnya.

Ketersediaan infrastruktur berupa jalan raya merupakan kendala terbesar yang dihadapi sejumlah besar penduduk di perbatasan.

Menurut Topan, karena belum tersedianya akses darat berupa jalan raya, wilayah di perbatasan hanya bisa dijangkau menggunakan moda transportasi udara.

"Wilayah perbatasan hanya bisa dijangkau melalui jalur udara. Kita tau biaya yang harus dikeluarkan cukup besar jika menggunakan pesawat," katanya.

Demikian halnya kemampuan sumber daya manusia di perbatasan, disinyalir karena minimnya fasilitas pendidikan, kesehatan dan fasilitas penunjang lainnya seperti listrik.

Sektor ekonomi produktif juga belum begitu berkembang, sehingga keterbatasan kondisi ekonomi menjadi kendala pendapatan masyarakat di perbatasan.

Topan menyampaikan, program gerakan desa membangun (Gerdema) telah disalurkan melalui tiga program unggulan Pemda Malinau.

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved