5 Komoditas Sebabkan Inflasi di Tarakan, Walikota Tarakan dr Khairul : Nilai Terbesar Bawang Merah

Penulis: Risnawati
Editor: M Purnomo Susanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Tarakan, dr Khairul saat ditemui di Gedung DPRD Kota Tarakan beberapa waktu lalu. ( TRIBUNKALTARA.COM / RISNAWATI )

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - 5 komoditas sebabkan inflasi di Tarakan, Walikota Tarakan dr Khairul : nilai terbesar bawang merah.

Wali Kota Tarakan, dr Khairul menyebutkan ada 5 komoditas yang menyebabkan inflasi di Kota Tarakan.

Salah satunya, kata dia, yakni bawang merah.

Baca juga: Selamat Jalan Angie, Obituari Wartawan Tribun Kaltim Biro Kutai Timur, Margaret Sarita

Baca juga: Pilkada saat Pandemi Covid-19, Ombudsman RI Perwakilan Kaltara Cek Kesiapan APD Untuk Pencoblosan

Baca juga: Tenaga Kesehatan dan Karyawan Puskesmas Sedadap Lakukan Swab Test di RSUD Nunukan

Dia mengatakan, dari 5 komoditas penyebab inflasi di Tarakan, bawang merah merupakan komoditas yang oaling sering dan memiliki nilai paling besar.

Karena itu, dia berharap Tarakan menjadi swasembada bawang merah, minimal untuk memenuhi kebutuhan di waktu-waktu puncak di Tarakan.

"Sehingga harapannya kedepan bisa juga menekan jumlah inflasi kita," ujarnya, Selasa (1/12/20)

Meski begitu, ia sampaikan, ini perlu dikembangkan untuk uji coba terlebih dahulu.

Pada 2018 silam, kata dia, uji coba penanaman bawang merah pernah dilakukan. Namun, terhenti karena bibitnya tidak ada.

Baca juga: Tak Cuma Manfaatkan BUMDes, DPMD Malinau Lakukan Cara Ini TIngkatkan Pemulihan Ekonomi Desa

Baca juga: Fungsi Pola Lantai Pada Seni Tari Daerah, Kunci Jawaban SD Kelas 4-6 TVRI Selasa 1 Desember 2020

Baca juga: Jaminkan Rumah Rp 1,15 Miliar, Nasib Putra Siregar Setelah Vonis Kasus Ponsel Ilegal PS Store

"Sekarang ini kan dilakukan pelatihan oleh BI Kaltara, termasuk juga nanti bagaimana untuk membuat bibit, supaya tidak tergantung bibit dari luar Kaltara," katanya.

Jika uji coba penanaman bawang merah berhasil, dia harapan hal ini dapat terus dikembangkan untuk seluruh daerah pertanian di Tarakan.

"Mungkin nanti se-Kaltara, sehingga tidak lagi bergantung dari luar daerah, seperti Sulawesi dan Jawa," ucapnya.

( TribunKaltara.com / Risnawati )

Berita Terkini