Pilkada Nunukan
H-4 Jelang Pilkada Serentak, 10 Paguyuban di Nunukan Kaltara Nyatakan Sikap di Tugu Dwikora
H-4 jelang Pilkada serentak, 10 paguyuban di Nunukan Kaltara sampaikan pernyataan sikap
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - H-4 menjelang Pilkada serentak 2020, 10 paguyuban di Kabupaten Nunukan , Kalimantan Utara ( Kaltara ) gelar pernyataan sikap di Tugu Dwikora, Alun-alun Nunukan, Sabtu (5/12/2020), pukul 10.00 Wita.
Adapun 10 paguyuban yang tergabung dalam Forum Masyarakat Adat Lintas Etnis ( Formaline ) di Nunukan yakni kerukunan Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Jawa , Banjar, Sulawesi , Sulawesi Utara, Lembaga Adat Tidung, Dewan Adat Dayak, Tionghoa, dan Sulawesi Barat.
Sekretaris, Formaline Kabupaten Nunukan, Andi Lempong, mengatakan, pihaknya mendukung sepenuhnya Pilkada Serentak 2020.
Baca juga: Gegara Terlibat Narkoba, Satu Oknum Polisi di Nunukan Kalimantan Utara Dipecat
Baca juga: Bawaslu Nunukan Telusuri Barang Bukti 250 Amplop Berisi Uang Dugaan Money Politic, Ini Nominalnya
Baca juga: Ketua Bawaslu Kaltara Suryani Beber Dugaan Pelanggaran Pilkada yang Ditangani, Terbanyak di Nunukan
Tidak hanya itu, 10 paguyuban yang mengenakan baju adat daerah masing-masing, dengan lantang nyatakan sikap menolak segala bentuk ancaman seperti ujaran kebencian, fitnah dan hoax jelang Pilkada serentak nanti.
"Kami siap bersinergi dengan TNI dan Polri untuk mendukung sepenuhnya Pilkada serentak nanti. Harapannya berjalan aman, tertib, utamanya tetap patuh pada protokol kesehatan Covid-19," kata Andi Lempong kepada TribunKaltara.com , seusai sambutan.
Sementara itu, menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan, Serfianus, persaingan antar pasangan calon (Paslon) maupun tim paslon selama masa kampanye, menjadi bagian dari kompetisi demokrasi.
Bahkan, Ketua Desk Pilkada Nunukan itu, mengaku, justru tanpa ada perdebatan, adu ide dan program selama masa kampanye, Pilkada akan terasa hambar.
"Persaingan dan perdebatan diantara Paslon dan tim pendukung, itu hal wajar dalam kompetisi demokrasi. Kita harus maknai semuanya sebagai bumbu demokrasi yang membuat Pilkada jadi menarik untuk diikuti," ucap Serfianus.
Serfianus menegaskan, perbedaan pilihan politik tidak boleh dijadikan alasan untuk saling mencaci, saling fitnah apalagi saling bermusuhan.
Justru katanya, perbedaan pilihan politik merupakan keniscayaan yang tidak bisa dihindari.
"Saya berharap Pemilu dan Pilkada ke depan nanti, masyarakat semakin dewasa dan bijaksana dalam menyikapi perbedaan pandangan politik. Kita boleh kritis dan saling koreksi, bahkan berdebat keras, tapi apabila semua sudah selesai maka kita harus kembali bergandengan tangan," ujarnya.
Baca juga: Pakai Pesawat, KPU Nunukan Distribusikan APD dan Logistik Pilkada 2020 ke Perbatasan RI-Malaysia
Baca juga: Hindari Klaster Nakes, Direktur RSUD Nunukan dr Dulman : Rumah Sakit Hanya Layani Pasien Emergency
Baca juga: Dinas Perdagangan Nunukan Sidak Antisipasi Kelangkaan Barang Akhir Tahun, Masyarakat tak Perlu Cemas
Saat ditanya mengenai persiapan H-4 jelang Pilkada serentak, dirinya mengatakan 95 persen siap.
"Siap 95 persen. Sisanya nanti kita lihat pada pelaksanaan Pilkada 9 Desember. Penyelenggara Pilkada dan masyarakat wajib patuhi protokol kesehatan Covid-19 ," ungkap Serfianus sembari berjalan meninggalkan lokasi acara.
Pilkada serentak yang dihelat 9 Desember nanti, untuk memilih Gubernur-Wakil Gubernur Kaltara dan Bupati-Wakil Bupati Nunukan.
Sekadar informasi, acara ditutup dengan pernyataan sikap oleh 10 paguyuban di Nunukan sekaligus penandatanganan naskah di hadapan Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan termasuk jajaran Forkopimda.
( TribunKaltara.com / Felis )