Virus Corona Malinau

Sempat Diperlakukan tak Manusiawi, Ketua FPPM Ungkap Pengalaman Menyedihkan Jadi Pasien Covid-19

Sempat diperlakukan tak manusiawi, Ketua FPPM ungkap pengalaman menyedihkan jadi pasien Covid-19.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
Dok pribadi Elisa Selutan
Tampak makanan jatah untuk pasien Covid-19 yang hanya ditaruh di pelataran rumah dimakan binatang, dan swafoto Elisa Selutan saat berolahraga agar segera pulih dari Covid-19. (Dok pribadi Elisa Selutan) 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Sempat diperlakukan tak manusiawi, Ketua FPPM ungkap pengalaman menyedihkan jadi pasien Covid-19.

Di Kabupaten Malinau, Saat ini 62 pasien konfirmasi positif Covid-19 sedang dirawat dan menjalani isolasi mandiri.

Angka penularan Covid-19 di Kabupaten Malinau yang terus bertambah membuat masyarakat semakin waspada terhadap potensi penularan di sekitarnya.

Baca juga: Chord dan Lirik Lagu Natal di Hatiku, Cocok Didengar Sambut Perayaan Natal 25 Desember

Baca juga: CARA Lengkap Cek Penerima PIP, SMA Rp 1 Juta, SD & SMP? Cairkan di BNI & BRI, pip.kemdikbud.go.id

Baca juga: Bursa Calon Kapolri, IPW Bocorkan 2 Jenderal Polisi Pengganti Idham Azis Sudah Dikantongi Istana

Dibalik kewaspadaan tersebut, ternyata menimbulkan stigma negatif bagi para penderita Covid-19 di Kabupaten Malinau.

TribunKaltara.com mewawancarai seorang Pasien Covid-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri, Elisa Selutan.

Kepada TribunKaltara.com, Elisa yang juga merupakan Ketua Forum Pemuda Peduli Malinau (FPPM) menceritakan pengalaman pahit selama dirinya menjalani isolasi mandiri, sebagai pasien positif Covid-19.

Elisa tertular Covid-19 kontak erat dari istrinya yang merupakan tenaga kesehatan di Kabupaten Malinau. Isteinya dinyatakan positif Covid-19 pelaku perjalanan dari Kota Tarakan.

Elisa bercerita, awal mula perlakuan tidak mengenakkan dialaminya sewaktu mengantar istrinya menjalani tes swab kedua di RSUD Malinau.

Dari kendaraanya, Elisa menyaksikan bagaimana istrinya diperlakukan tidak patut oleh rekan-rekan kerjanya.

"Begitu istri saya turun dari mobil, teman-teman perawatnya langsung lari seolah melihat hantu saja. Saya menyaksikan peristiwa itu dari dalam mobil, merasa sangat prihatin dan sangat sedih," ujar Elisa melalui aplikasi pesan Whatsapp, Minggu (20/12/2020).
.

Setelah keduanya dinyatakan positif Covid-19, Elisa dan istrinya menjalani isolasi mandiri di kediamannya.

Menurut Elisa, dirinya mendapatkan bantuan perbekalan makanan dari Satgas penanganan Covid-19 seminggu setelah menjalani isolasi mandiri.

Sebelum itu, untuk memenuhi keperluan makanan, dia dan istri meminta bantuan kepada sanak keluarganya.

Elisa bercerita, suatu waktu dia meminta bantuan kepada ponakannya untuk dibelikan makanan di warung yang berhampiran dari kediamannya.

Setelah kembali, Elisa melihat ponakannya menangis tersedu-sedu. Ketika ditanya penyebabnya, Ponakannya mengatakan dirinya diusir oleh pemilik warung tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved