Kumpulan Pantun

28 Pantun Hari Rabu untuk Merayu Kekasih, Jadi Hiburan di Kala Jenuh Jalani Rutinitas

Penulis: -
Editor: Amiruddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kumpulan Pantun Hari Rabu untuk pasangan, bisa menjadi rayuan andalan.

Awan gelap langit kelabu,
Langit cerah berawan putih,
Mentari pagi di hari Rabu,
Kumantapkan rindu untukmu kasih.

Jangan diganggu si ular jali
Muncul induknya ketika mandi
Hari rabu datang kembali
Rindu yang ada kian menjadi

Para pegulat badannya kekar,
Badan atletis sedap dipandang,
Ada cinta yang selalu mekar,
Di hari rabu untukmu seorang.

Pak Wahyu si tukang kubur
Cangkulnya hilang dibawa kabur
Hari rabu tidaklah libur
Namun cintaku tetaplah subur

Lantai Masjid keramiknya bersih,
Karena tidak lupa disapu,
Selamat hari rabu untukmu kasih,
Semoga senantiasa bahagia selalu.

Habis penat mengambil duku
Anak berbaris pergi sekolah
Selamat beristirahat pujaanku
Moga rabu semakin indah

Pagi hari ke pasar raya,
Membeli nasi goreng campur acar,
Sebab hati tak bisa berdusta,
Rabu pagi senyummu terpencar.

Sendiri berlalu ke Surabaya
Jangan lupa membeli celana
Hari Rabu datang menjelma
Ingat senyummu yang jauh di sana

Seruput kopi di malam hari,
Campur kue dan juga roti,
Selamat pagi di hari bagi,
Untukmu wanita yang aku cintai.

Kalau tuan naik sepeda
Pastikan ban ada anginnya
Ketika Rabu pagi telah tiba
Wajahmu selalu ada di mata

Ambil jambu dengan galah,
Galah dipakai oleh bu Minah,
Rabu menjadi hari yang cerah,
Kala melihat senyummu yang indah.

Bapak tidur karena gerogi
Melihat jamu di depan peti
Salam rindu di rabu pagi
Untuk kamu sang pujaan hati

Jalan-jalan ke Surabaya,
Jangan lupa membeli Markisa,
Kala Rabu datang menjelma,
Terbayang senyummu yang jauh di sana.

Pergi ke kebun petik kamboja
Jangan lupa mengambil kentang
Rindu semakin mendalam saja
Ketika rabu kembali datang

Kalau tuan naik sepeda,
Pastikan ban ada anginnya,
Ketika Rabu pagi telah tiba,
Wajahmu selalu terbayang di mata.

Pergi berlari si ibu petani
Mau belajar menanam mahoni
Layaknya mentari di rabu ini
Sungguh ceria kala kau menemani

Eratkan kursi dengan paku,
Kayunya dari pohon beringin,
Rinduku padamu takkan membeku,
Meski rabu ini begitu dingin.

Mengikat sapu dengan tali
Ikat penuh seperti mumi
Hari rabu datang kembali
Jadikan momentum cinta bersemi

(*)

Berita Terkini