TRIBUNKALTARA.COM - Latar belakang Gibran Rakabuming sebagai Walikota Solo dan pelaku usaha membuat Cawapres Prabowo Subianto diuntungkan dalam debat bertemakan ekonomi.
KPU bakal melaksanakan putaran kedua debat Pilpres yakni debat Cawapres.
Berdasarkan jadwal yang ditetapkan KPU, debat Cawapres akan dilaksanakan pada Jumat (22/12/2023) mendatang.
Dalam debat Cawapres, tema yang dipilih ialah ekonomi.
Secara lebih detail tema tersebut ialah ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital, keuangan, investasi pajak, perdagangan.
Kemudian pengelolaan APBN dan APBD, infrastruktur, dan perkotaan.
Di antara tiga Cawapres yang bakal adu gagasan, yakni Cak Imin, Gibran Rakabuming, dan Mahfud, nama Cawapres Prabowo Subianto dinilai lebih unggul.
Baca juga: Bawaslu Sebut Mayor Teddy Ajudan Prabowo Tak Langgar Aturan, Serahkan Keputusan ke Mabes TNI
Dengan alasan Gibran Rakabuming memiliki pengalaman sebagai kepala daerah yakni Walikota Solo yang salah satunya bertugas mengelola APBD serta infrastruktur dan perkotaan.
Sementara dua Cawapres lainnya yakni Cak Imin dan Mahfud MD tak memiliki latar belakang sebagai kepala daerah.
Namun baik Cak Imin dan Mahfud MD memiliki pengalaman sebagai DPR di mana salah satu fungsinya ialah penganggaran atau budgeting.
Dari sisi latar belakang pendidikan, tidak ada Cawapres yang memiliki latar belakang ekonomi.
Hanya saja Gibran Rakabuming adalah pelaku ekonomi saat masih menjalankan bisnis catering dan makanan.
Dilansir Tribunnews.com, Ekonom Konstitusi Defiyan Cori mengatakan perlunya mendapatkan pemahaman dari ketiga Cawapres soal arah ekonomi Indonesia yang nantinya akan diterapkan saat menjabat.
"Hanya cawapres nomor urut dua yang menjadi penguasa atau praktisi bisnis, dan juga berpengalaman sebagai kepala daerah," terang Defiyan, Selasa (19/12/2023).
Baca juga: Polemik Mayor Teddy Ajudan Pribadi Prabowo Langgar Aturan Pemilu, Kapuspen TNI Sampai Buka Suara
Dia berpendapat, untuk mengetahui cara pandang ketiga cawapres pada tema ekonomi, maka yang perlu digali adalah tawaran sistem ekonomi seperti apa yang akan diusung ke depan sebagai antitesa dari arus utama ekonomi dunia saat ini.