Ia keluar dari kerumunan dan berjalan pincang sejauh 30 meter.
Di situ, tubuhnya gemetar hebat dan merasakan panas di sekujur tubuhnya.
Tak lama kemudian, polisi dan Babinsa tiba di lokasi dan Wempi segera mendapat pertolongan.
Sementara itu, terduga pelaku pencabulan diamankan.
"Saya baru sadar sesampainya saya di rumah, ada tiga lubang di paha bekas tikaman," ungkapnya.
Meskipun terluka parah, Wempi memilih untuk tidak memperkarakan kejadian tersebut.
Ia mengikhlaskan dan memaafkan orang-orang yang telah menganiayanya.
Baginya, hal tersebut merupakan bagian dari tugasnya sebagai pelindung masyarakat.
"Saya memaklumi kondisi saat itu. Siapa yang bisa terima jika keluarganya dicabuli? Nggak ada yang bisa terima," tandasnya.
Wempi sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
Benar saja, petugas medis menemukan bekas logam pada bekas luka di paha Wempi. Namun setelah serangkaian penanganan, kondisinya pun kini berangsur membaik. (*/Mohammad Zein Rahmatullah)
Baca berita menarik Tribun Kaltara lainnya di Google News