TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN- Khairul Bakal Calon Wali Kota di Pilkada Tarakan 2024, bersama tim relawan Setia Bersama Pak Dokter, mendatangi dua parpol siang tadi, Rabu (8/5/2024).
Khairul yang baru saja mendarat di Bandara Juwata Tarakan sekitar pukul 10.20 WITA langsung bergeser ke sekretariat DPD Partai Nasdem di Jalan Aki Balak Tarakan, Kalimantan Utara Diketahui, Khairul baru saja melakukan pertemuan ta'aruf bersama Ketum PKB, Muhaimin Iskandar.
Kedatangan Khairul ke Partai Nasdem untuk mengembalikan formulir pendaftaran. Setelah itu, sekitar pukul 11.30 WITA, Khairul yang didampingi istri Rujiah bersama tim relawan Setia Bersama Pak Dokter bergeser ke PAN di Kelurahan Pamusian.
Dikatakan Khairul terhitung sudah ada enam parpol yang formulir dikembalikan.
Baca juga: Nasdem Parpol ke-6 Jadi Perahu Bagi Khairul Maju di Pilkada 2024, Selanjutnya Bidik Hanura
Pertama sudah dilakukan pengembalian ke PKS saat Ramadan kemarin. Kemudian selanjutnya ke Demokrat dan PDIP. Kemudian selanjutnya ke Golkar.
"Sebelumnya duluan ke PKB, cuma PKB kan online. Kemudian ke lalu ke NasDem tadi pagi lalu ke PAN," ujarnya.
Ia melanjutkan lagi, sore ini aja merapat ke PPP dan Hanura. Sehingga total ada 9 parpol. "Selama buka pasti akan daftar," ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa pihaknya siap mengikuti tahapan dan mekanisme parpol
"Ada ta'aruf dengan ketua umum, ada survei ya kita siap. Termasuk juga kemarin dengan PKB ada ta'aruf dengan Ketum saya juga hadir. Saya kira kami siap mengikuti apa yang dipersyaratkan masing-masing partai," terang Khairul.
Baca juga: Khairul Kembalikan Formulir Maju di Pilkada Tarakan, Partai Demokrat Jatuh Cinta, Ini Alasannya
Ia melanjutkan berkaitan dengan kejelasan siapa saja parpol yang memberikan rekomendasi, pihaknya mengungkapkan selama ini komunikasi terus berjalan.
Namun lanjutnya lagi, Sampai nanti mendaftar di KPU sebenarnya rekomendasi masih bisa berganti. "Pengalaman saya. Jadi menghadapi situasi politik ini tentu kita usahakan lebih tenang, sabar. Urusan politik ini tidak bisa lari sprint. Bukan lari cepat. Kita bukan sprinter, bukan pelari cepat," ungkapnya.
Politik itu adalah lari maraton. Ketahanan atau endurance, atau daya tahan. Itu yang terpenting. Ia melanjutkan komunikasi politik bisa berubah. Situasi, isu bisa berubah. " Termasuk hari bisa berubah. Saya kira kira gak usah baper. Biarin sajalah. Memang begitulah politik. Nda masalah. Jadi saya tidak bisa bilang siapa yang pasti. Karena belum pasti semua karena belum keluar rekomendasi," paparnya.
Ia menambahkan bahwa sampai nanti ke pendaftaran ke KPU, itulah yang pasti. Karena sebelum sampai ke tahap daftar di KPU masih bisa terjadi perubahan.
"Politik seperti itu. Mudahan harapan kita terbentuk bisa bersama-sama. Kalau semua dukung, berarti tinggal yang belum seperti Gerindra. Kalau buka saya daftar pasti," paparnya.
Masalah rekomendasi akan diberikan atau tidak kembali dari keputusan DPP berdasarkan hasil survei, popularitas dan elektabilitas.