TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Bupati Nunukan Asmin Laura mengakui telah mengalokasikan Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp6,5 miliar untuk mencicil utang RSUD Nunukan yang menumpuk sejak 2021.
Diketahui total utang RSUD Nunukan sejak 2021 sekira Rp42.287.779.060 atau Rp 42,2 miliar.
Utang yang menumpuk tersebut berimbas pada tagihan air, listrik, oksigen, jasa pelayanan dokter, dan gaji petugas kebersihan.
Bahkan ketersediaan obat-obatan di RSUD Nunukan menjadi terbatas akibat diblacklist sejumlah vendor obat.
"Kita sudah alokasi pembayaran utang RSUD melalui BTT sebanyak Rp6,5 miliar.
Nanti sisanya geser APBD perubahan.
Jadi nanti anggaran perubahan baru pelunasannya," kata Asmin Laura kepada TribunKaltara.com, Rabu (26/06/2024), pukul 13.00 Wita.
Baca juga: Terlilit Hutang Hingga Rp37 Miliar, RSUD Nunukan Kaltara Minta Bantuan Pemkab: Berhutang Sejak 2021
Menurut Asmin Laura, persoalan utang RSUD Nunukan sudah diketahui sejak lama.
Untuk menutupi utang tersebut, Asmin Laura katakan dirinya sempat menawarkan bantuan keuangan kepada Direktur Utama RSUD Nunukan saat itu.
"Kami sangat menyesalkan kenapa persoalan itu tidak diselesaikan dari dulu.
Saya sudah tawarkan bantuan keuangan tapi Direktur Utama saat itu mengatakan kalau dia mampu untuk atasi utang itu," ucap Asmin Laura.
Kendati sebagai Bupati Nunukan, Asmin Laura katakan dirinya tak bisa terlalu jauh mengatur manajemen RSUD Nunukan.
"BLUD itu manajemen sendiri.
Kami hanya melakukan pengawasan, memberikan masukan dan saran.